DUNIA seolah berhenti berputar. Air mata pun tanpa sadar membasahi pipi. Itu juga yang dirasakan Chelsea Islan, 20, saat mengetahui mamanya, Samantha Barbara, divonis kanker payudara stadium 2B pada 2013.
Padahal, saat itu Barbara mengemas kabar tersebut dengan cara yang menarik agar tidak terdengar menakutkan. Tiga bulan setelah vonis itu, Barbara menyiapkan family dinner dengan mengundang orang tua dan adiknya.
Chelsea pun ikut. Hidangan demi hidangan mereka nikmati sambil bercengkerama. Suasana hangat kekeluargaan pun tercipta.
’’Ketika sedang menikmati dessert itu, saya pengumuman. Saya bilang mau operasi kecil. Saya putar-putarin dulu ngomongnya biar nggak bikin shock. Eh, tetap saja mereka nangis. Chelsea juga,’’ lanjut Barbara saat ditemui pada konferensi pers Jakarta Goes Pink 2012 di kawasan Kebayoran Baru kemarin.
Chelsea dan anggota keluarga lainnya terdiam melihat Barbara yang begitu tegar. Barbara yang mereka tangisi bahkan tidak meneteskan air mata. Setelah lebih tenang, Barbara memberikan penjelasan. Mulai awal hingga mendapat vonis mengejutkan itu. Dia juga berbicara tentang treatment yang akan dijalani sebagai penderita kanker.
Saat menerima vonis tersebut, Barbara memang tidak langsung menceritakannya kepada keluarga. Barbara memilih untuk menguatkan diri dan mencari jalan keluar. Saat itu hanya suami dan temannya, mantan news anchor Dana Iswara, yang mengetahui perihal kanker payudara yang diderita Barbara. Kebetulan, Barbara dan Dana bersama-sama memeriksakan payudara mereka ke dokter langganan Dana di Singapura.
Selain ingin menguatkan diri dan mencari jalan keluar untuk masalahnya, Barbara memang tidak mau membebani keluarganya terlalu berat. Dia bahkan sempat tidak ingin berobat secara medis karena biayanya sangat besar.
Dia pernah berencana menyepi ke Bali sambil menjalani pengobatan alternatif. Namun, sang suami melarang. ’’Dia bilang akan melakukan apa pun untuk kesembuhan saya. Saya pun tersadar dan melakukan pengobatan medis,’’ cerita Barbara.
Melihat secara langsung mengenai sang mama yang berjibaku dengan kanker membuat Chelsea belajar banyak. Mulai menghadapi kondisi mamanya hingga belajar mendeteksi kanker sejak dini. Sejak mengetahui mamanya menderita kanker payudara, Chelsea menyatakan rajin menggali informasi mengenai kanker itu.