Diduga Korupsi Dansos Pertamina

bandungekspres
0 Komentar

JAKARTA – Dugaan korupsi di tubuh Pertamina kembali terjadi. Kali ini, tindak pidana yang disinyalir merugikan negara Rp. 160 Miliar itu terjadi di Yayasan Pertamina Foundation, yang merupakan lembaga penyalur dana sosial perusahaan minyak negara.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Brigadir Jenderal Victor Edinson Simanjuntak mengatakan, dugaan korupsi itu terjadi dalam penggunaan Coorporate Sosial Responsibility (CSR) perusahaan. Penyidik menduga, program penanaman seribu pohon, beasiswa dan sekolah sobat bumi, serta sekolah sepak bola dimanfaatkan oknum untuk memperkaya dirinya.

’’Uang keluar, tapi programnya tidak sepenuhnya,’’ kata Victor di Mabes Polri, Jakarta kemarin (01/09). Victor mengatakan, penyelidikan kasus tersebut sudah dilakukan penyidik sejak dua bulan yang lalu. Selain adanya laporan dari masyarakat, dia mengaku sudah mencium gelagat korupsi di Pertamina Foundation sejak lama.

Baca Juga:Jabar Terbesar Nasional PHKMaung Bakal Dominan

Victor memastikan, meskipun berstatus yayasan, Pertamina Foundation wajib mempertanggungjawabkan penggunaan dananya ke Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Hal itu diperkuat dengan keterangan ahli dari Badan Pengawas Keuangan (BPK) yang sudah dimintai pendapatnya.

Dugaan pencurian uang negara sejumlah Rp 160 Miliar itu terjadi selama tiga tahun anggaran, yakni tahun 2012-2014 dengan total proyek Rp. 251 Miliar. Berdasarkan analisis sementara penyidik, modus yang digunakan pelaku dengan menyertakan item-item fiktif dalam penggunaan anggarannya. Misalnya, terkait dana pembayaran untuk relawan, Bareskrim akan mengkonfirmasi keberadaan relawan tersebut.

Oleh karenanya, dalam waktu dekat pihaknya akan segera mengkroscek surat perjanjiannya, apakah pembayaran itu ada atau tidak. ’’Jika dibayar cash, kita perlu tau siapa penerimanya. Jika transfer kita selidiki rekeningnya,’’ tuturnya. Tak hanya itu, tempat program itu dilaksanakan juga akan didatangi pelan ini

Guna memudahkan pengusutan, kemarin penyidik kantor Pertamina Foundation, di kawasan Simprug Jakarta Selatan. Ada empat ruangan yang menjadi sasarannya, yakni ruang direktur, ruang bendahara, ruang perencanaan dan ruang pendataan. Dari situ, penyidik menyita beberapa dokumen yang diduga berkaitan dengan program tersebut.

Terkait tersangka, Victor mengaku belum bisa menyebutkan. Saat ini, pihaknya masih akan mengumpulkan keterangan saksi dan melengkapi dokumen. Dia hanya memastikan, sudah ada satu orang yang diduga kuat sebagai pelakunya. ’’Tidak menutup kemungkinan juga lebih banyak lagi,’’ tuturnya. Sebab, pihaknya juga mencium adanya keterlibatan pihak di luar Pertamina.

0 Komentar