Terkait prediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua, dia berharap, akan ada perbaikan dibanding kuartal pertama meski situasi saat ini masih fluktuatif. ”Pasalnya, kondisi penurunan perekonomian nasional yang terus berlangsung hingga saat ini merupakan ancaman serius bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia,” kata dia.
”Saat ini, ancaman PHK sudah semakin nyata. Perusahaan banyak yang mengalami penurunan kemampuan keuangan secara drastis, akibat situasi ekonomi nasional yang terpuruk,” ungkap dia.
Dia mengutarakan, menguatnya nilai tukar dolar AS atas rupiah juga merupakan salah satu penyumbang terbesar terhadap lemahnya perekonomian nasional. ”Saat ini, nilai tukar dolar AS mencapai Rp. 14.050 per dollar AS. Nilai tukar dolar yang sangat tinggi ini tentu melemahkan perekonomian nasional,” katanya.
Diapun meminta untuk segala elemen yang bertanggung jawab agar tidak saling melempar tanggung jawab. Sebab, saat ini kondisi perekonomian nasional sedang dalam bahaya dan pemerintah harus mengambil langkah nyata untuk merespons depresiasi rupiah. ”Ini sudah lampu merah. Tanda bahaya. Pemerintah jangan lagi hanya melepas tanggung jawab dan membuang badan atas situasi ini. Kalau tidak, defisit akan terus membesar,” ungkap dia. (kha/mg-ad/hen)