”Tutlah ilmu dari buaian (bayi) hingga liang lahat” atau ”Tuntutlah ilmu walau ke negeri Cina”. Begitulah bunyi pepatah Arab yang selalu dijadikan motivasi bagi para pelajar untuk tetap semangat menuntut Ilmu. Rupanya, pepatah itu dijadikan acuan bagi Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ekuitas Bandung Erlynda Y. Kasim dalam mengembangkan karir akademiknya.
Meski usianya sudah tak muda lagi, namun semangat belajar perempuan yang akrab disapa Lynda ini sangat besar. Sebagai seorang dosen, hidupnya banyak dihabiskan untuk mengajar dan belajar. Dedikasinya terhadap pendidikan di STIE Ekuitas sangat tinggi, apalagi saat ini kampus yang terletak di Jalan PH.H Mustofa ini tengah mempersiapkan diri untuk membuka kelas Internasional.
Saat ditemui di sela Seminar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual di Park Hotel, Lynda berbagi pengalamannya dalam dunia pendidikan kepada Bandung Ekspres. Berikut wawancara singkat bersama Lynda:
Bu Lynda, apa yang memotivasi Anda menjadi dosen?
Saya awalnya tidak bercita-cita jadi dosen. Tapi berjalannya waktu kok yang pas bagi saya itu menjadi dosen. Akhirnya, saya teruskan profesi ini.
Apa saja yang anda lakukan untuk mewujudkan cita-cita menjadi dosen?
Kalau ingin jadi dosen, otomatis harus sekolah setinggi mungkin. Saat ini, saya putuskan untuk melanjutkan pendidikan di Unpad mengambil program doktor. Itu bagian proses dan harus dijalani.
Di usia yang saat ini sudah tidak muda lagi, kenapa berani kuliah S3?
Di sisi lain, saya ini ibu rumah tangga. Saat anak-anak masih kecil, saya tidak berani kuliah sampai S3 karena pasti akan sibuk. Sekarang anak paling kecil sudah besar, dia sudah kelas 3 SMA. Jadi tidak terlalu banyak beban di rumah.
Dukungan keluarga sendiri bagaimana melihat mamanya kuliah?
Alhamdulillah keluarga sangat mendukung. Suami dan anak-anak merasa bangga melihat saya masih aktif di kampus.
Jika demikian, aktivitas Anda pasti padat mengingat saat ini STIE Ekuitas akan segera membuka kelas Internasional?