CIMAHI – Masyarakat pertanyakan Cimahi Creative Association (CCA) yang menjadi cikal bakal industri kreatif di Kota Cimahi. Pasalnya, CCA pernah mendukung lomba karya tulis bertema tata ruang dan lingkungan bersama pemerintah Jepang.
Dalam perlombaan tersebut, peserta yang lolos seleksi diiming-imingi hadiah ke Jepang untuk mengikuti kegiatan CCA Goes to Japan. Namun hingga sekarang belum terealisasi.
Salah seorang orang tua siswa yang mengikuti perlombaan, Rahmat Muttaqin menyebutkan, anaknya bersama satu siswa SMKN 1 Cimahi yang lolos seleksi membuat karya tulis berjudul ”Tata Ruang dan Arsitektur Kota Cimahi” dan ”Opini Energi dan Manusia”. Dua orang tersebut berhak berangkat ke Jepang pada Februari 2015 untuk dibekali ilmu pengetahuan dan wawasan, bereksperimen di lab dan meneliti lebih lanjut tentang karya tulis mereka.
”Saya mendapat informasi dari anak saya bahwa dia berhak berangkat ke Jepang dari lomba karya tulis tersebut. Anak saya itu dikasi tahu panitia, ada informasinya bahwa dia lolos seleksi dan berangkat ke Jepang,” ujarnya.
Mengetahui anaknya akan berangkat ke negeri Sakura, Rahmat pun menyiapkan segala kebutuhan anaknya, termasuk menandatangani surat izin berangkat dengan materai. Namun dibatalkan dan diundur. Bahkan sampai sekarang tidak jelas kelanjutannya. ”Saya berharap ada kejelasan dari panitia agar tidak ada kekeliruan. Sebab, Informasi yang saya dapat minim sekali,” paparnya.
Sementara itu, Ketua CCA Rudi Suteja mengatakan, lembaga CCA tidak terkait dengan lomba karya tulis tersebut. ”Kami tidak tahu ada acara itu. Dulu pernah ada orang luar menghubungi anggota kami untuk acara itu, tapi secara lembaga CCA tidak terlibat,” ungkapnya.
Nama CCA dikaitkan dalam kegiatan tersebut karena dituliskan sebagai program ”CCA Goes To Japan”. Menurut Rudi, pihak luar yang tidak diketahui namanya tersebut berhubungan dengan anggota pengurus CCA bernama Akbar Siddiq. ”Saya juga minta dikenalkan ke pihak luar yang mengurus lomba tersebut, dia bilang tidak berhubungan dengan CCA sehingga saya pikir tidak ada masalah. Ternyata, muncul masalah,” ujarnya.
Seketika itu, pihaknya langsung mengumpulkan semua pengurus CCA dan menggali informasi mengenai kegiatan tersebut. Namun, pengurus CCA yang disinyalir bekerjasama dengan pihak luar tersebut tidak diketahui keberadaannya.