CILEUNYI – Keinginan pemerintah Desa Cileunyi Wetan mengambil alih Terminal Cileunyi untuk dijadikan pusat perdagangan dan jasa, mendapat persetujuan dari Bupati Bandung Dadang M. Naser. Pasalnya, tanah yang ditempati terminal tersebut merupakan aset Desa Cileunyi Wetan.
RIBET: Perempatan di sekitar Terminal Cileunyi. Tempat itu bakal dipindah usai Bupati Bandung menyetujui pengembalian aset.
Ketua Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Cileunyi Wetan Ahmad Sobar mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat dengan Bupati juga SKPD terkait pengambilan kembali aset milik desa tersebut. ’’Memang rencana ini sudah digagas sejak 2010 lalu, namun baru terealisasi tahun ini,’’ ujar Ahmad kemarin (21/8).
Menurut dia, pihaknya bersama kepala desa dan panitia sudah melakukan kesepakatan dengan PT Farsawan Sejahtera yang berdomisili di Surabaya. ’’Kamis (20/8) saya bersama kepala desa dan tokoh masyarakat sudah bertemu dengan Bupati dan dinas terkait. Alhamdulillah, Bupati menyetujuinya karena ini untuk pembangunan khususnya di Kabupaten Bandung wilayah timur,’’ kata Ahmad.
Ahmad menyatakan, bukti kepemilikan aset desa tercatat di persil 108.D.1 surat letter c desa 4593, dan lokasi tanah seluas 7000 M ini dari tahun 1985 disewa Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung untuk dijadikan terminal. Namun tahun ini, desa tidak memberikan perpanjangan sewa tersebut kepada Dishub, karena sesuai dengan peraturan Desa Cileunyi Wetan No 03/2014 tentang Pedoman Pengelolaan Aset Desa. ’’Selama 30 tahun ini, Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung menyewa dengan cara pembayaran setiap tahunnya,’’ jelasnya.
Menanggapi permasalahan tersebut, Kepala Terminal Cileunyi Anwar Sutarman memaparkan, dirinya sebagai pelaksana di lapangan hanya bisa pasrah saja disebabkan tidak memiliki kewenangan untuk mengambil sesuatu kebijakan. ’’Saya sebagai pelaksana hanya tinggal menunggu keputusan Bupati saja, kapan dan ke mana terminal ini akan dipindah, saya siap,’’ ucap Anwar. (mg-dn/vil)
