”Kabupaten Bandung ini, harus ada peningkatan suber daya manusia angkatan kerja, karena kalau dilihat angkatan kerja di Kabupaten Bandung dengan latar belakang pendidikan yang rendah dan untuk meningkatkan daya saing mereka didunia kerja,” ungkapnya.
Dartika menjelaskan, pelatihan yang dilakukan berpola trhee in one. Yaitu pelatihan, sertifikasi dan penempatan yang sesuai dengan pasar kerja, dengan biaya ditanggung oleh pemerintah melalui APBD Kabupaten Bandung tahun anggaran 2015. Setiap siswa pun diberi makan dan diberi uang saku sebesar Rp 25 ribu perorang perhari selama pelatihan. Sedangkan ATK dan bahan untuk praktek ditanggung oleh pemerintah sehingga para peserta tidak mengeluarkan biaya sedikitpun, jelasnya.
Selain itu, Dartika juga mengatakan, bahwa di Kabupaten Bandung sedang membangun Balai Latihan Kerja (BLK) yang berlokasi di wilayah Kelurahan Manggahang, Kecamatan Baleendah. Balai ini seluas sekitar 6,5 hektare.
Menurutnya, pembanguna balai latihan bertujuan untuk untuk menghadapi MEA dengan mempersiapkan angkatan kerja yang kompenten yang berdaya saing. Untuk masalah pembangunan BLK ini biaya dari APBD Kabupaten Bandung. ”Kami harapkan pembangunan BLK ini ada bantuan dari Provinsi maupun dari pusat, karena biaya pembangunann BLK ini cukup besar kurang lebih Rp 107 milyar. Sedangkan pembangunan BLK ini baru mencapai 18 persen dengan menghabiskan Rp 20 miliar, dan biaya APBD untuk pembangunan BLK setiap tahunnya hanya Rp 5 miliar. Jadi harus menunggu berapa tahun untuk menselesaikan pembangunan BLK ini,” paparnya. (adv/yul/fik)
