”Kalau yang beli langsung ke sini saya kasih harga normal Rp105 per kilo, mau yang beli ecer atau yang banyak juga saya kasih. Terserah nantinya mereka buat dimakan sendiri atau mau dijual lagi, yang pasti kalau mereka yang dijual lagi harganya kemahalan, pasti para pembeli juga pilih cari yang murah,” sebutnya.
Sementara itu, permintaan daging di tengah isu mogoknya para pedagang sapi di kota-kota besar ternyata tidak berpengaruh di daerah. Siti, salah seorang warga Rajagaluh bahkan memesan daging sapi sebanyak 10 kilogram untuk keperluan hajatan. Di bulan Syawal ini, memang penjualan sapi masih relatif ramai karena masih banyak masyarakat yang mengelar hajat pesta pernikahan atau khitanan. (azs/mio)