BATUNUNGGAL – Sebanyak 32 juta lembar surat suara serta arsip bekas Pemilihan Gubernur Jabar 2013 di gudang kantor Komisi Pemilihan Umum Jawa Barat di Jalan Garut nomor 10, Kelurahan Kacapiring, Kecamatan Batununggal ludes dilalap api kemarin (6/8).
Petugas Rescue Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kota Bandung Bella Bhakti Nagara menerangkan dalam mengatasi api, diterjunkan dua unit mobil pemadam. ”Ada dua mobil pancar dan satu rescue yang diturunkan ke lokasi kejadian. Luas lahan yang terbakar diperkirakan seluas 20 meter persegi,” ujarnya.
Si jago merah berhasil dijinakkan petugas dalam tempo 15 menit. Beruntung, tumpukan surat suara yang terbakar berada di luar gudang penyimpanan, berkat antisipasi para petugas Damkar.
Untuk penyebab kebakaran, masih belum dapat diketahui, apakah ada dugaan sabotase atau korsleting listrik. Saat ini, kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut.
Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat tidak menyangka peristiwa tersebut akan menghanguskan arsip Pilgub Jabar 2013. Dirinya menduga kebakaran disebabkan faktor alam. Sebab, pada saat itu cuaca sangat terik. ”Jadi yang terbakar itu 32 juta surat suara bekas Pilgub Jabar. Surat suara mungkin kepanasan, jadi terbakar. Tadinya memang hanya ditutup terpal saja,” sahut Yayat.
Insiden kebakaran diketahui salah satu karyawan yang saat itu mengadakan agenda internal atau halal-bihalal. Farida, salah satu pegawai melihat api menyala dari atas. ”Karena kantor Diskar Kota Bandung dekat juga ya. Paling 10 menit api sudah dapat dipadamkan,” ucapnya.
Yayat menuturkan, terbakarnya arsip suara itu tidak berdampak sistemik terhadap KPU maupun lembaga terkait. Bahkan, surat suara tersebut direncanakan akan dihanguskan. ”Rencana pertama memang akan dibakar yang disaksikan kepolisian. Kedua alternatifnya, kalau ada nilai ekonomi ya dijual melalui lelang,” tukasnya.
Dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa maupun luka. Dari segi materi pun diprediksi tidak terlalu besar. ”Nilainya saya belum tahu. Tapi surat suara itu jumlahnya 32 juta lembar yang berasal dari 26 kabupaten/kota,” pungkas Yayat. (vil/rie)