Dirinya mempertanyakan, kinerja KPU yang dalam menerapkan aturan sangat kaku dan terkesan tendensius. Padahal, banyak dari bakal calon kepala daerah yang saat ini mendaftar sebetulnya belum melengkapi persyaratan secara adminstratif.
”Itu ada dan terjadi di Kabupaten Bandung dan saya bisa buktikan itu, karena banyak calon lain yang berprinsip mendingan daftar dulu syarat kemudian menyusul, jadi inikan tidak fair,” cetus Agung.
Untuk itu, Agung menginginkan agar KPU bisa mempertimbangkannya dengan bijak. Apabila niat baik dirinya tidak ditanggapi, dia berencana melakukan gugatan dengan mempersiapkan 50 orang penasehat hukum.
”Kalau KPUD ternyata tetap berpegang pada aturannya, kami siap melakukan langkah gugatan baik kepada KPUD maupun kepada partai yang sebelumnya telah mendukung kami,” pungkas Agung.
Sementara itu, tiga pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Bandung menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Al Ihsan Baleendah. Itu dilakukan sebagai salah satu syarat bagi calon.
Calon Wakil Bupati Agus Yasmin, pasangan Bakal Calon Bupati KH Sofyan Yahya menjadi yang pertama datang. Agus mengenakan setelan santai dengan baju warna putih. Sedangkan Bakal Calon Bupati Deki Fajar menjadi orang kedua yang tiba di tempat pemeriksaan kesehatan. Disusul Bakal Calon Wakil Bupati Gun Gun Gunawan dan Dony Mulyana Kurnia. Sedangkan calon bupati petahana Dadang Naser tiba pukul 08.00 WIB.
Setiap pasangan yang memeriksakan kesehatan tak lepas dari ciri khas pakaian masing-masing. Seperti digunakan saat melakukan pendaftaran. Pasangan Dadang-Gun Gun mengenakan pakaian putih serta ikat kepala. Sementara pasangan Deki-Dony memakai baju merah dan putih.
KH Sofyan Yahya menjadi bakal calon terakhir yang datang ke RS Al Ihsan. Mantan anggota DPD RI itu tiba sekitar pukul 08.25. Sofyan yang mengenakan baju batik dan peci langsung memasuki aula di lantai 5.
Pemeriksaan kesehatan para bakal calon bupati dan wakil bupati Bandung berlangsung selama delapan jam. Satu item pemeriksaan pun akan dipindah ke RSUD Majalaya yang berada di Kecamatan Paseh, karena alat yang akan dipergunakan tidak tersedia di RS Al Ihsan.