Dadang melanjutkan, untuk pelanggan yang mengalami gangguan pasokan air, bisa langsung menyampaikan keluhannya ke PDAM Tirta Raharja agar bisa segera ditindaklanjuti. Pihaknya juga akan terus melakukan pengawasan dan pemeliharaan terhadap sistem pipa yang ada.
”Karena kita khawatir ada kebocoran air yang disebabkan oleh kerusakan pipa,” katanya.
Kemarau tahun ini bisa dikatakan yang terparah jika dibanding beberapa tahun sebelumnya setelah tahun 2006 silam. Pihaknya memperkirakan kemaru ini siklus lima tahunan, karena selain tahun 2006, tahun 2011 juga cukup parah. ”Tapi kalau merunut waktu lima tahunan seharusnya ini terjadi tahun 2016, tapi ini lebih awal,” ucapnya.
Pihaknya pun berharap, segera turun hujan, sebab jika sampai bulan September belum turun hujan maka debit air semakin berkurang. Namun bila kemarau ini masih terus berlanjut, kata Dia, pihaknya akan melakukan dropping tangki dan akan optimalkan empat sampai lima unit untuk disalurkan ke warga yang membutuhkan.
”Itu sudah menjadi kewajiban kami untuk memberikan air bersih kepada pelanggan yang mengalami gangguan aliran air,” tandasnya. (gat/fik)
