CIMAHI – Seluas 28,3 hektar sawah di Kota Cimahi terancam gagal panen. Kondisi ini terjadi karena musim kemarau berkepanjang yang melanda Cimahi dan Jawa Barat. Akibatnya, petani menderita kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Pantauan di lapangan menunjukkan, kekeringan sawah ini terjadi beberapa daerah. Di Kelurahan Leuwigajah Cimahi Selatan dan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara. Kemudian, Kelurahan Leuwigajah ada dua lokasi yang mengelami kekeringan yaitu Kampung Cibogo dan Kampung Sekedadap. Sementara di kelurahan Cipageran berlokasi di Kampung Pasir Kiara.
Kepala Bidang Pertanian, Dinas Koperasi UMKM Perindustrian perdagangan dan Pertanian (Diskopindagtan) Kota Cimahi Asep Herman membenarkan terjadinya kekeringan di lahan sawah milik warga tersebut. Bahkan, pihaknya sudah menerjunkan petugas lapangan ketiga lokasi yang mengalami kekeringan tersebut.
“Kami sudah menerjunkan petugas lapangan untuk melakukan pengecekan ke lokasi lahan sawah yang mengalami kekeringan tersebut,’ kata Asep, kemarin (27/7).
Menurut Asep, selain melakukan pengecekan lapangan di lokasi, juga dilakukan pendataan jumlah area sawah yang mengelami kekeringan tersebut. Dari pengecekan yang dilakukan petugas pertanian, kekeringan terjadi di Kampung Cibog Kelurahan Leuwigajah seluas 6 hektare, dan Kampung Sekedadap seluas 20 hektar.
Penyebab kekeringan di kampung Cibogo tersebut selain karena musim kemarau, juga terjadi gangguan pada sungai yang mengalami gangguan limbah industri. ”Di kelurahan Leuwigajah sawah yang kekeringan juga diakibatkan karena adanya limbah perusahaan yang dibuang ke sungai. Sehingga para petani tidak menggunakan air sungai di daerah mereka untuk mengairi lahan sawahnya,” jelasnya.
Sementara itu, di Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara, terjadi di Kampung Pasir Kiara seluas 2,3 hektar. Hal ini terjadi akibat tidak adanya saluran air di daerah tersebut. Kerugian akibat kekeringan tersebut diperkirakan mencapai Rp 630 juta.
Dikatakannya, meskipun lahan sawah di Kota Cimahi mengakami kekeringan. Tapi, tidak berimbas pada kekurangan beras yang dikonsumsi oleh masyarakat. Sebab, Kota Cimahi bukan penghasil beras.
Sebagai kota perlintasan, pasokan beras di Cimahi diperoleh dari beberapa daerah di jawa Barat, seperti Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Kabupaten Bandung ataupun Kabupaten Bandung Barat.