Saat dikonfirmasi tentang keterangan Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengaku belum merembukkan atau memutuskan apa pun terkait dengan kebijakan menaikkan harga BBM meski rupiah masih berada di level Rp 13.000-an per USD dan harga minyak dunia menguat. ”Belum ada pembicaraan. Kita lihat realisasi harga BBM dan kurs selama Juli ini. Kurs rupiah tidak melemah terus karena kadang menguat. Ini normal naik turun, bergantung pada suplai,” ujar dia saat ditemui di kantornya, Jakarta, kemarin.
Sofyan menjelaskan, pemerintah akan menghitung kembali harga jual BBM Agustus ini pada akhir bulan. Perhitungan tersebut merupakan wewenang menteri ESDM. ”Biasanya, akhir bulan di-review. Tapi apakah dinaikkan atau tidak, menunggu hasil perhitungan. Menteri ESDM yang akan melihat realisasi harga minyak dan kemudian disesuaikan,” terang Sofyan.
Dia enggan memprediksi kemungkinan penyesuaian harga jual BBM jika pertalite diluncurkan. Sofyan hanya menegaskan bahwa pertalite merupakan varian produk BBM dari PT Pertamina (Persero) tanpa campur tangan pemerintah. ”Pertalite adalah varian baru produk BBM Pertamina. Pemerintah enggak ikut-ikutan,” tandasnya. (owi/gen/c6/kim/rie)