Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar menilai hadirnya pelabuhan baru merupakan sesuatu yang sangat penting. Pasalnya, hal tersebut dapat berpengaruh pada kinerja ekspor barang di Jabar nantinya.
Menurut Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jawa Barat Dody Gunawan Yusuf, ketika pelabuhan semakin dekat maka biaya logistik dapat lebih ditekan dan kontrak dengan negara tujuan dapat didorong lebih insentif.
’’Permasalahan ekspor kita sejauh ini adalah biaya logistik yang tinggi. Dengan pelabuhan semakin dekat, maka biaya logistik dapat menurun jauh dan dialihkan ke biaya produksi untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk,’’ imbuhnya.
Selain itu menurutnya, Jabar bisa membidik negara lain untuk menjadi sasaran ekspor seperti negara-negara Timur Tengah, Afrika Utara, dan kawasan negara lainnya yang masih belum tergarap maksimal, namun sangat potensial.
BPS mencatat pasar ekspor Indonesia masih tertuju pada negara Asean, Uni Eropa dan beberapa negara lainnya. Pada April 2015, ekspor menuju negara Asean mencapai US$ 468 juta di mana kontribusi terbesar merupakan ekspor ke Thailand.
’’Negara yang potensial lainnya adalah Amerika Serikat di mana ekspornya mencapai US$ 425 juta, tetapi impor dari negara tersebut sangat kecil. Kami berharap pelabuhan baru bisa mendorong hal-hal serupa pada negara lain yang juga potensial,’’ tutup dia. (kha/far)