Abu Vulkanis Terus Menyembur

Kastriah mengaku sengaja datang dari Surabaya untuk melihat dari dekat kondisi Raung. Dia menyatakan penasaran karena semburan abu vulkanis Raung sempat melanda Surabaya hingga penerbangan di Bandara Juanda ditutup. ’’Sekalian silaturahmi ke Banyuwangi, saya sempatkan mampir ke sini (Gunung Raung),’’ katanya.

Silaturahmi ke Banyuwangi itu juga dilakukan untuk memastikan kondisi keluarga, saudara, dan kerabatnya yang tinggal di Dusun Wonorejo, Desa Balak, Kecamatan Songgon, tetap baik. Saat mendengar informasi dari media bahwa Raung meletus, dia terkejut dan khawatir akan nasib keluarganya. ’’Saya kira kondisinya sudah gawat. Ternyata semua masih baik-baik saja dan tetap beraktivitas seperti biasa,’’ ujarnya.

Salah satu yang menjadi pusat perhatian selama erupsi Gunung Raung adalah PPGA Raung. Tidak sedikit warga yang berdialog langsung dengan petugas yang berjaga tentang perkembangan gunung berapi itu. Ada juga pengunjung yang mengamati seismograf. Warga lain membaca pengumuman tentang Gunung Raung. ’’Saya baru tahu Gunung Raung pernah meletus pada tahun 1500-an,’’ ujar Nur Rohman, 29, warga Desa Balak, Kecamatan Songgon.

Setelah mendapat banyak penjelasan dari petugas pengamat gunung, warga semakin tahu dan yakin saat ini kondisi Raung tengah “batuk-batuk”. Dari penjelasan petugas itu, mereka tak lagi panik akan keselamatan warga sekitar Raung. Termasuk sejumlah desa yang terdampak langsung abu Raung.

Kondisi jalan rusak sejauh 3,2 kilometer menuju PPGA Raung ternyata malah menjadi tantangan dan daya tarik tersendiri. Tidak ada warga yang balik kanan karena jalan penuh batu. Selama berada di pos pengamatan, ada sebagian warga yang makan bersama. ’’Suasananya tidak ada di tempat kami. Makanya, kami sengaja bawa makanan untuk dimakan di sini ramai-ramai,’’ terang salah seorang warga yang tak mau namanya disebutkan.

Sarapan pagi di bawah rindangnya pohon cengkih di lereng Gunung Raung dengan aroma alam membuat selera makan bertambah. Apalagi sambil melihat Gunung Raung yang terus mengeluarkan abu vulkanis. ’’Semoga cepat normal lagi,’’ harapnya. (ddy/bay/c9/end/tam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan