Tiga Objek Wisata Penyebab Kemacetan

LEMBANG – Obyek wisata Floating Market di Kecamatan Lembang bakal menjadi salah satu wisata favorit saat musim libur Lebaran. Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) KBB, ada tiga titik simpul kemacetan yang menjadi penyumbang kemacetan di wilayah Lembang dan sekitarnya, yaitu Taman Wisata Alam Gunung Tangkubanparahu, Floating Market, dan Dusun Bambu. Obyek wisata Floating Market kerap menjadi penyebab kemacetan di jantung Kota Lembang tersebut.

Floating Market
ISTIMEWA

WISATA FAVORIT: Kawasan Floating Market di Lembang menjadi tujuan wisata keluarga. Namun, banyaknya penungjung malah menyebabkan arus lalu lintas macet.

Public Relation (PR) Floating Market Intania Setiati membenarkan, bila menghadapi libur lebaran kunjungan ke Floating Market mengalami peningkatan. ”Tahun lalu saja pada libur lebaran mencapai angka 15 ribu pengunjung per harinya. Diperkirakan tahun ini bisa lebih besar dari tahun lalu,” ungkapnya kepada wartawan kemarin (8/7).
Untuk mengantisipasi kemacetan yang terus terulang setiap liburan lebaran, kata dia, pihaknya sudah melakukan
berbagai upaya. Salah satunya dengan menambah areal parkir seluas dua hektare lebih. ”Lahan parkir kita siapkan agar kendaan bisa masuk. Kapasitas areal parkir yang lama mampu menampung 800 mobil, dan sekitar 500 sepeda motor. Sekarang sudah ditambah lapangan parkir baru seluas dua hektare yang
mampu menampung sekitar 400 mobil,” kata Intania.
Disamping itu, pihak manajemen Floating Market memisahkan antara pintu masuk kendaraan dengan pintu keluar. Pintu masuk melalui Jalan Grand Hotel, sedangkan jalan keluar lewat Baru Adjak dan sekitar Observatorium Bosscha. Intania mengakui, berbagai upaya untuk menekan kemacetan itu bukan jaminan Kota Lembang jadi terbebas dari macet. Pasalnya, penyumbang kemacetan di Lembang bukan hanya dari Floating Market tapi juga tempat wisata lainnya.
”Sulit dicegah kemacetan pada musim liburan lebaran. Kendaraan bisa datang dari berbagai sudut Kota Lembang sehingga tidak bisa hanya menyalahkan Floating Market, namun terlepas dari itu semua kami telah berupaya meminimalisir antrean kendaraan yang masuk ke Floating market,” tegasnya.
Sementara itu, Kabid Lalulintas Dishub KBB Zulkarnaen menyatakan, menghadapi libur Lebaran, di wilayah Lembang terbiasa dengan kemacetan lantaran banyak kendaraan yang masuk ke obyek wisata. Ia menyebutkan, masyarakat yang datang ke obyek wisata kebanyakan datang ke Tangkubanparahu, Floating Market dan Dusun Bambu. ”Tiga obyek wisata ini menjadi pilihan masyarakat sehingga kendaraan pasti mengalami kenaikan,” bebernya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan