La Historia La Roja

Nama besar Argentina dibuat inferior di depan Cile dengan kekalahan penguasaan bola 43 persen berbanding 57 persen. Pun demikian dari jumlah peluang yang didapatkan. Tim tuan rumah lebih banyak mengancam pertahanan Argentina dengan total 18 kali shots, 4 di antaranya tepat sasaran.

Apalagi, pada babak tambahan 2 x 15 menit, Alexis Sanchez harusnya bisa memberikan gol penentu pesta lebih awal bagi Cile. Tepat pada menit ke-105, leading sprint dengan Javier Mascherano menempatkannya tinggal berhadapan one on one dengan Romero. Tapi sayang, sepakannya malah melayang tipis di atas mistar gawang Argentina.

Itu tidak termasuk sekitar tiga sampai empat peluang emas Cile di waktu normal. ”Kami seharusnya sudah bisa memastikan kemenangan ini pada tempo waktu 90 menit. Tetapi, yang terjadi kami mengakhirinya dengan menjalani adu tendangan penalty terlebih dahulu,” ungkapnya.

Kekhawatiran akan ancaman Messi sudah dibuktikan Sampaoli. Sepanjang laga, Messi hanya melakukan 71 kali sentuhan bola, masih kalah dengan Javier Mascherano (81 kali) dan Marcos Rojoo (74 kali). Sepanjang laga pun Messi hanya mampu melepaskan satu kali shots.

Diakui Sampaoli, pemainnya sudah menjalankan tugas dengan baik dalam mematikan pergerakan Messi. ”Andaikan saya tetap membiarkan Messi bergerak dengan bebas, itu pertanda bahaya bagi kami. Kalau Argentina mendominasi, maka Messi akan tunjukkan kepada kami kalau dialah yang terbaik,” sebut Sampaoli.

Sebaliknya bagi Argentina. Kegagalan ini seolah meneruskan rentetan paceklik gelar tim Tango di turnamen besar internasional. Kali terakhir mereka mengangkat gelar juara adalah di final Copa America 1993. Setelah itu, walaupun lolos ke final Copa America atau Piala Dunia sebanyak empat kali, hanya kekalahan yang mereka dapatkan.

Dan, kekalahan lewat babak tos-tosan kemarin jadi kedua kalinya bagi Argentina. Yang pertama adalah di final Copa America 2004 melawan Brasil. Dilansir dari CNN, Martino menilai kekalahan dari babak tos-tosan hanya persoalan keberuntungan semata. ”Dalam 120 menit, laga berjalan berimbang. Kalau analisis saya, Argentina harusnya bisa menang di laga ini,” klaimnya.

Banyaknya peluang terbuang bisa dilihat dari jumlah dua shots yang mengarah tepat ke gawang Bravo. Sergio Aguero, Ezequiel Lavezzi dan Gonzalo Higuain banyak membuang peluang. ”Padahal kami sudah mengupayakan segala cara, kami punya banyak peluang,” tegasnya. (ren/mio)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan