COBLONG – Masih adanya propaganda pemahaman terorisme di dunia maya, Badan Penanggulangan Terorisme Nasional (BNPT) menuntut perlu adanya counter sebagai langkah menetralisir pemahaman radikal yang menjurus terorisme.
Direktur Pencegahan BNPT Pusat, Kombes Pol Hamidin mengatakan, tidak dipungkiri saat ini cara kerja terorisme dengan menyebarkan pemahamannya melalui dunia maya semakin meresahkan terlebih peng akses internet adalah kalangan generasi muda.
”Untuk itu kami ingin mengajak pemuda khususnya, mari mencegah atau meng-counter penyebaran konten negatif di dunia maya, dengan menyebarkan pesan damai,” ujar Hamidin ketika ditemui di sela workshop ”Penanggulangan Terorisme” di Hotel Panghegar, Bandung, belum lama ini.
Menurutnya, dengan mengajak generasi muda diharapkan pemahaman akan paham radikalismebisa dinetralisir terlebih saat ini BNPT telah membantuk website www.damai.id sebagai counter untuk menciptakan iklim positif di dunia maya.
Selain itu, dari data yang dihimpun BNPT, generasi muda menjadi sangat rawan terpapar dan terpengaruh faham dan penyebaran konten negatif radikalisme, khususnya di dunia maya.
”Karena dari data yang kami himpun, sekitar 47 persen pelaku teroris berusia 21 sampai 30 tahun,” imbuhnya.
Dalam workshop yang melibatkan ratusan anak muda dari berbagai komunitas dan penggiat internet tersebut. Turut hadir pula, menjadi narasumber, diantaranya, Perwakilan dari Komisi III DPR RI, Perwakilan Dirjen APTIKA Kemenkominfo, serta pengurus FPTK DKI.
Selain itu, hal terpenting dalam workshop ini adalah adanya sinergitas para pemuda untuk menyemarakkan dan menyebarkan pesan damai, lewat portal www.damai.id.
”BNPT membuat portal tersebut sebagai wadah dan media penghubung antar komunitas pemuda dalam membentuk jejaring damai di dunia maya,” pungkas Hamidan. (yan/fik)