Arif menyampaikan, pihaknya telah mengoperasikan pesawat wide body Boeing 747-400 untuk mengangkut penumpang pada beberapa flight terdampak. Seperti untuk empat penerbangan tujuan Surabaya. Ada pula penyatuan rute Surabaya-Denpasar. ’’Pesawat ini dapat menampung kurang lebih 450 penumpang,’’ ungkapnya.
Dari data yang dimilikinya, hingga pukul 17.00-18.00 sudah sebanyak 45 dari 80 penerbangan terdampak telah diberangkatkan. Adapun destinasi tujuan penerbangan yang sudah diberangkatkan diantaranya adalah Surabaya, Denpasar, Makasar, Palembang, Medan, Semarang, Jogjakarta, Ambon, Pontianak, Malang, Pekanbaru, Batam, Padang, Solo, Balikpapan.
Meski menjanjikan tidak akan ada pembatalan penerbangan, namun nyatanya ada dua penerbangan tujuan Tanjung Karang yang di-cancel. Penerbangan dengan nomor GA 076 dan GA 078 dibatalkan karena operating hours Bandara Radin Inten, Bandar Lampung tidak memungkinkan untuk beroperasi. Sebagai tindak lanjut pembatalan penerbangan tersebut, para penumpang flight GA 076 dan GA 078 akan diinapkan di hotel untuk dapat diberangkatkan keesokan harinya.
’’Untuk yang lainnya akan segera diberangkatkan. Sementara, penerbangan malam semua masih on schedule. Karena, tadi pukul 18.00 WIB counter yang sebelumnya terganggu sudah bisa dioperasikan. Namun, perlu sinkronisasi dulu dengan data manual pagi tadi,’’ jelasnya.
Sementara itu, untuk penerbangan internasional diakui Arif tidak ikut kena imbas. Penerbangan tujhan Jakarta-Beijing (GA 890), Jakarta – Amsterdam (GA 888), Jakarta – Haneda (GA 874), Jakarta – Incheon (GA 878), Jakarta – Shanghai (GA 894) ,dan Jakarta – Sidney (GA 712) tetap berjalan normal. ’’Karena internasional kan kebanyakan malam ya. Tapi untuk yang Asia memang tadi ada keterlambatan tapi tidak lama,’’ katanya.
Pada insiden kali ini, ternyata tidak ada diberlakukan kompensasi bagi penumpang sesuai peraturan menteri perhubungan nomor 77 tahun 2011. Penumpang tidak memperoleh makanan maupun sejumlah uang kompensasi. Hal ini lantaran, insiden tersebut termasuk dalam kategori force majeure, bukan kesalahan maskapai tunggal. ’’Walaupun begitu, kami tetap sediakan takjil dan makanan untuk buka puasa,’’ ujar Arif.
Bukan hanya pihak Garuda hang memberikan sejumlah insentif sebagai permohonan maaf. Pihak AP II juga menggratiskan tarif passenger service charge (PSC) bagi seluruh penumpang pesawat untuk penerbangan kemarin. Penumpang dipersilahkan melakukan pengembalian atau refund PSC melalui pihak maskapai. ’’Bukan hanya bagi penumpang terdampak, tapi untuk semua penumpang. Ini sebagai bentuk permintaan maaf karena pelayanan yang terganggu,’’ ujar Head of Corporate Secretary & Legal AP II Agus Haryadi.