Memburu Mimpi Baru

Laga final akan kembali berlangsung di Estadio Nacional pada Minggu (5/7) mendatang. Cile akan menghadapi pemenang laga semifinal Argentina versus Paraguay di Concepcion pagi ini.

Faktor Estadio Nacional inilah yang membuat Sampaoli optimistis bisa mewujudkan impian publik Cile. Sebab, Sampaoli punya hoki dan rekor fantastis di Estadio Nacional. Dalam sembilan pertandingan bersama timnas Cile di Estadio Nacional, delapan laga diantaranya berhasil dimenangkan Claudio Bravo dkk. Satu laga lainnya hanya berakhir seri. Yakni, ketika Cile bermain imbang 3-3 melawan Meksiko di penyisihan grup A.

”Estadio Nacional banyak memberikan kenangan indah kepadaku selama berada di Cile. Semua kegembiraan saya dapatkan di stadion ini. Bagi saya, ini sangat spesial,” lanjutnya seperti dikutip Elespectador.

Sementara itu, raut kekecewaan terlihat di wajah pelatih Peru Ricardo Gareca. Pelatih yang juga berasal dari Argentina ini menilai, kartu merah Zambrano telah merusak strategi timnya. Dengan sepuluh pemain, Zambrano harus mengubah strategi dari ofensif menjadi lebih bertahan.

”Bermain dengan sepuluh pemain dan menghadapi tuan rumah, jelas sangat sulit. Sekarang, kami harus memulihkan mental dan fisik dan berjuang merebut posisi terbaik di kualifikasi Piala Dunia 2018,” papar Zambrano.

Kekalahan ini membuat Los Incas-julukan timnas Peru harus mengubur ambisi untuk meraih gelar Copa America yang ketiga kalinya. Dua gelar sebelumnya diraih pada 1939 dan 1975.

”Kartu merah itu telah mengubah strategi kami. Kami harus menyeting ulang sistem pertahanan kami. Sebab, kami kehilangan salah satu bek tangguh di sana,” keluhnya.

Meski demikian, Gareca tetap memuji penampilan Cile. Dia bahkan menyebut Cile sebagai favorit juara tahun ini.

”Cile adalah kandidat kuat. Mereka sudah diunggulkan sebelum turnamen, dan sekarang mereka mempertegas status tersebut. Laga hari ini (kemarin) memang berbeda karena banyak tekanan. Tapi, Cile berhasil mengatasinya,” ujarnya. (bas/mio)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan