[tie_list type=”minus”]Cegah Penyalahgunaan Narkoba Oleh Siswa[/tie_list]
JAYAPURA – Menjelang penerimaan calon siswa baru di SMA/SMK dan SMP dan SD, maka Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pendidikan akan mengambil satu langkah baru, yaitu melakukan tes urin kepada seluruh calon peserta didik baru di masing-masing sekolah yang ada di Kota Jayapura.
’’Jadi memasuki tahun ajaran baru 2015-2016, baik dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK bahwa Dinas Pendidikan akan mengambil satu langkah, yaitu mengetes semua urin, supaya kita ketahuan berapa persen narkotika sudah masuk ke dunia Pendidikan,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura I Wayan Mudiyasa, S.Pd, M.MPd kepada wartawan di ruang kerjanya, kemarin (11/6).
Oleh karena itu, I Wayan menyampaikan Disdik akan bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi Papua sehingga anak-anak yang kedapatan positif menggunakan narkoba, maka akan diserahkan ke BNN untuk direhabilitasi.
Untuk anak-anak yang kedapatan positif sebagai pengguna narkotika, pihaknya tidak akan membiarkan begitu saja. Pihaknya tetap mendorong agar mereka bisa ikut wajib belajar 12 tahun. Anak-anak ini juga mempunyai hak dan kewajiban untuk mendapatkan pendidikan di sekolah-sekolah tersebut.
’’Sesuai dengan UU N0 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional semua warga negara Indonesia mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan,” ucapnya.
Selain itu, I Wayan menuturkan sistem yang digunakan untuk tes urin bagi peserta didik adalah pada saat Masa Orientasi Siswa di sekolah-sekolah. ’’Test urin akan dilakukan di tiap-tiap sekolah paling lambat tanggal 22-24 Juli,” sahutnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Papua Eko Purnomo Tunyanan menambahkan penyalahgunaan narkoba di masyarakat Papua menjadi perhatian serius. Pasalnya, sesuai data tahun 2014 lalu, warga yang coba-coba pakai narkoba mencapai 13.269 anak, sedangkan yang teratur pakai narkoba sebanyak 6.812 anak, pecandu non suntik sebanyak 7.819 anak, pecandu suntik 584 anak.
’’Jadi prevalensi yang berkembang itu di tahun 2014 yang kita update itu, dia naik menjadi 1,23%. Rata-rata kita di Papua itu 28.980 penyalahguna setiap tahunnya,” ungkapnya.
Untuk data di Kota Jayapura Eko tidak bisa memastikan, tetapi untuk dunia pendidikan pihaknya sudah melakukan tes urin di tingkat SMA dan SMK, hasilnya memang ditemukan terjadi penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar. Bahkan ada data pendukung anak-anak di SMA dan SMK menjadi pemakai dan juga ada pengedarnya di kota ini.