[tie_list type=”minus”]Angeline Dapat Jatah 60 Persen Warisan [/tie_list]
DENPASAR – Penderitaan Angeline, 8, siswa SDN 12 Sanur yang hilang sejak 16 Mei lalu, berakhir di liang kubur dekat kandang ayam, belakang rumahnya, Jalan Sedap Malam 26, Denpasar. Pasalnya, tidak hanya ditemukan membusuk dalam kondisi penuh lebam dan empat jeratan di leher, Angeline juga diduga sering diperkosa oleh pembantunya, Agustinus.
Dari perkembangan sementara, didapati keterangan bahwa, pelaku memang bersekongkol. Selama ini keterangan Agus tidak jelas karena dia merupakan pelaku. ’’Dia yang menggali lubang. Dia yang mengikat leher korban hingga tewas, dan Margareth Ch Megawe (ibu angkat korban, Red) yang memasukkan korban ke lubang,’’ ujar sumber kepolisian yang enggan namanya dikorankan ini.
Agus itu sangat kurang ajar. Di pengembangan, ternyata dia (Agus) kerap memperkosa korban. ’’Ba***at dia,’’ tambah sumber tadi mengikuti keterangan penyidik.
Kata dia, pihaknya masih meminta keterangan Agus, dan beberapa orang lain termasuk Margareith Ch Megawe di Mapolresta Denpasar, kemarin. ’’Agus sudah ditetapkan sebagai pelaku. Yvon (anak pertama Margareith, Red) sudah kami amankan barusan ini di rumahnya setelah pulang dari tempat kerja,’’ kata sumber tersebut.
Terkait dengan motif, sumber Bali Express (Radar Bali Group), mengatakan bahwa, dugaan kuat karena masalah cemburu. ’’Diduga, dua orang kakak (angkat) tersangka Ivon (kakak pertama) dan Cristina (kakak kedua), yang menjadi otak dalam pembunuhan. Karena mereka tidak mau korban mendapatkan harta dari almarhum suami Margareth Ch Megawe, yang memberikan korban 60 persen dari harta mereka. ’’Karena itu, Margareth Ch Megawe pun terpaksa diam dan diduga tertekan batin,’’ tambahnya.
Dugaan itu diperkuat dengan penggalangan dukungan yang dibuat fan page Find Angeline – Bali’s Missing Child, yang sebagian besar diduga diisi oleh Cristina (anak kedua Margareith, Red). Dalam fan page, itu adminnya mengunggah berbagai foto dan membuat alibi terkait hilangnya Angeline.
Terkait dengan hal tersebut, Kapolresta Denpasar belum bisa dimintai keterangan karena sedang rapat bersama jajaran. ’’Maaf, Mas kami sedang rapat,’’ terangnya singkat saat ditelepon Bali Express malam kemarin.