Indonesia Cari Investor Garap Laut

[tie_list type=”minus”]Korsel Kembangkan Pembangkit di Enggano[/tie_list]

CIREBON – Laut Indonesia berpotensi memberikan nilai ekonomi USD 1,2 triliun atau sama dengan delapan kali lipat APBN pada 2014 yang dipatok Rp 1.816,7 triliun. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), punya pekerjaan berat untuk mengoptimalkan wilayah maritim. Diharapkan, angka itu menjadi kenyataan.

Indonesia Cari Investor Garap Laut - bandung ekspres
Istimewa

BUTUH BERSOLEK: Masih banyaknya daerah maritim di Indonesia memerlukan investor yang siap mendanai sektor perikanan hingga wisata bahari.

Salah satunya, memanfaatkan potensi laut Indonesia menjadi sumber energi. Karena itulah, saat membuka peringatan Hari Nusantara Ke-15 di Cirebon, Menteri ESDM Sudirman Said mengangkat tema yang berkaitan dengan kekayaan energi dan sumber daya mineral. ’’Selain migas, laut kaya energi baru terbarukan (EBT),’’ ujar dia Senin (1/6).

Kementerian ESDM saat ini memang getol mencari alternatif energi fosil. Sebab, Indonesia dibayangi krisis energi bila tidak segera menemukan sumber-sumber baru. Di laut, beberapa sumber energi tersebut sudah tersedia. Mulai arus laut, pasang surut, gelombang, hingga perbedaan temperatur air laut.

’’Kementerian juga berfokus pada potensi di wilayah pesisir. Misalnya, lahan serta penataan ruang yang aman dan terhindar dari bencana alam,’’ tuturnya.

Dalam waktu dekat, diharapkan ada gerakan pembangunan infrastruktur energi di seluruh pesisir Indonesia. Prioritasnya terdapat di tujuh lokasi yang terbagi dalam tiga cluster industri maritim. Yakni, wilayah barat yang melingkupi Aceh Jaya, Kuala Tanjung Barat, dan Pulau Enggano. Lantas, wilayah tengah seputar Lombok Tengah, NTB, dan Kupang, NTT. Terakhir, wilayah timur di Minahasa Selatan dan Morotai. Kalau semua bisa dibangun, dia yakin Indonesia mampu menjadi poros maritim yang kaya energi.

’’Peringatan ini sejalan dengan membangun energi terbarukan. Pembangunan kilang, pipa gas, sampai urusan jangka panjang eksplorasi tidak bisa lepas dari kelautan,’’ ujar dia.

Sudirman tahu, membangun pesisir butuh anggaran besar. Namun, dia optimistis bisa mendapat investor karena rating Indonesia di mata dunia terus membaik.Bunga utang luar negeri, disebut Sudirman, dapat lebih rendah. Lalu, investor mulai tertarik menanamkan modal di beberapa tempat. Salah satu faktor meningkatnya kepercayaan tersebut adalah terobosan pemerintah mengalihkan subsidi premium ke sektor produktif. Realisasi pembangunan infrastruktur bakal membuat banyak investor yang menanamkan modal ke Indonesia.

Tinggalkan Balasan