BANDUNG – Untuk kedua kalinya car free night (CFN) di Asia Afrika akan digelar. Uji coba itu, mengacu pada evaluasi terbukti mampu meringankan kerja pihak kepolisian. Dari referensi Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung dan Kepolisian Kota Bandung, ada atau tidak CFN, kawasan Asia-Afrika tetap macet.
’’Dibandingkan hari biasa, CFN mampu mengurangi kerja polisi. Setengah pasukan polisi yang biasa diturunkan di Asia-Afrika dapat dialihkan ke tempat lain,’’ kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, usai melantik para pejabat eselon III, IV dan V di lingkungan Pemkot Bandung, kemarin (29/5).
Menurut dia, penyelenggaraan CFN kini jadi trademark kota Bandung dan jadi percontohan. Sehingga, sudah ada penilaian menjadi CFN terbaik di Indonesia. Memasuki bulan Ramadan tutur Emil, CFN malah jadi daya dorong terselenggaranya Ramadan Festival. ’’Ini patut dibanggakan. Sebab, kontribusi pihak swasta datang tanpa diminta. Artinya CFN menelorkan kreativitas baru dari sudut pandang bisnis,” cetus Emil.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung Herlan Joerliawan S kepada Bandung Ekspres membenarkan akan digelarnya event Festival Ramadan. ’’Kegiatan itu yang pertama di kawasan Asia-Afrika. Berbagai kesenian akan mengisi kegiatan tersebut,’’ ucap dia.
Ragam seni tradisonal yang kental dengan seni budaya Jawa Barat, jelas Herlan, akan banyak ditampilkan di arena festival. Menonjolkan pakaian adat kesundaan menjadi kemasan unggulan. Sehingga, tema yang diusungpun lebih banyak mengadopsi keragaman pakaian tradisional Sunda.
’’Melalui tema topeng iket Sunda, akan dihadirkan para pedagang iket. Selain berjualan, mulasara budaya juga bisa diraih. kawasan festival akan jadi tempat bisnis kreatif dan sosialisasi budaya,’’ imbuh dia. (edy/tam)