Sementara itu, Neng Eem mengatakan peredaran beras plastik ini bentuk dari terorisme ketahanan pangan Indonesia. Sebab dikala pemerintah sedang berusaha mewujudkan ketahanan pangan, tiba-tiba diserang beras plastik. ’’Ada oknum yang sengaja ingin manjatuhkan pemerintah,’’ jelasnya.
Neng melanjutkan, motif kriminal semakin menguat. Sebab jika ingin mendapatkan keuntungan maka beras plastik justru membutuhkan biaya besar. Karena selain membeli beras pelaku juga harus mencampur beras itu dengan PVC. ’’Jadi ini memang disengaja,’’ ujarnya. (dyn/gen/idr/mia/aph/hen)