Istana Minta Polri dan BIN Ikut Pantau Beras Plastik

Eri juga meyakinkan, jika PIBC berada dalam kondisi steril dari peredaran beras plastik yang tengah menggegerkan. Menurutnya, pedagang beras dilokasi sudah ahli dan pintar untuk dapat membedakan mana beras asli dan palsu. Sehingga akan susah untuk ditipu.

Sementara itu, ancaman beras plastik dianggap masih belum bisa ditangani oleh pemerintah. Beras yang sudah bercampur dengan PVC itu diperkirakan masih terjual bebas di pasaran. Untuk menyelidiki bagaimana peredaran beras itu, DPP PKB mendesak agar DPR RI segera membentuk Panitia Khusus (pansus) beras plastik.

Pernyataan sikap itu dihadiri oleh pengurus inti DPP PKB dan Kapoksi kemarin (24/5). Seperti Wasekjen DPP PKB Daniel Johan, Ketua Fraksi PKB Helmy Faishal Zaini, Rohani Vanath Kapoksi Komisi III dan Kapoksi Komisi VI Neng Eem Marhumah.

Dalam kesempatan itu, Daniel menyatakan, beras plastik harus segera disikapi dengan tegas oleh pemerintah. Sebab, peredaran sudah meresahkan masyarakat. Namun sayanganya, sampai saat ini pemerintah belum bersikap. Daniel mengaku eksekutif bertindak lambat. ’’Belum ada sikap dari pemerintah,’’ jelasnya.

Anggota Komisi IV itu mengaku, jika pemerintah abai dan lambat, maka legislative harus mengambil peran. Salah satunya dengan membentuk pansus beras plastik. Daniel mengatakan, PKB tidak bisa membiarkan beras plastic terus meracuni masyarakat Indonesia. ’’Kami memutuskan untuk menginisiasi pansus beras plastik ke DPR,’’ ujarnya.

Senada dengan Daniel, Helmy menjelaskan PKB sudah mengumpulkan kapoksi-kapoksi yang berhubungan dengan peredaran beras plastik. Misalnya kapoksi VI perdagangan dan perindustrian, kapoksi III terkait tidnakan hukum yang akan diambil, Kapoksi IV yang menangani masalah pertanian dan kapoksi IX yang bertanggung-jawab di bidang kesehatan.

Tak hanya mendorong pansus, PKB juga akan membuat tim investigasi. Tim tersebut terdiri dari kader-kader PKB. Tim itu nantinya akan turun di pasar-pasar di daerah yang kini terindikasi beredar beras plastik. Salah satunya di Bekasi. Helmy mengaku, tim tersebut bertugas menemukan beras oplosan tersebut. ’’Setelah ditemukan, tim akan melaporkan ke polisi atau ke pansus,’’ ungkapnya.

Menurut Helmy saat ini tim sudah menyebar ke daerah-daerah. Mereka turun ke pasar-pasar dan took-toko kelonting yang menjual pasar. Namun pihaknya belum mendapatkan laporan dari tim, selain Bekasi daerah lain yang terindikasi menjual beras plastik tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan