[tie_list type=”minus”]Janda Ayi Bukti Program Belum Menyeluruh[/tie_list]
PANYILEUKAN – Kota Bandung sudah mendapat tiga penghargaan terkait inovasi pelayanan publik. Hal ini menjadi sorotan semua pihak, termasuk anggota dewan. Namun, di balik semua kesuksesan itu, masih banyak yang harus dibenahi. Terutama, dalam hal kesejahteraan masyarakat.
’’Masih ada warga kota hidup tidak manusiawi,’’ kata Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung Achmad Nugraha, di Jalan Sukabumi, kemarin (19/5).
Komentar itu dilontarkan setelah mengetahui ada seorang janda, yakni Ayi Rohayati, 45 tahun dan anaknya Opik, 9, murid SDN Cimencrang, selama dua tahun hidup di kandang domba-bebek. Kandang itu berlokasi di pinggiran rel kereta api. Tepatnya, di Cilameta, RT 02 RW 12, Kelurahan Cipadung Kidul, Kecamatan Panyileukan.
Menurut dia, hal ini membuktikan keteledoran seorang pemimpin. Yakni, Wali Kota Bandung. ’’Seharusnya wali kota melihat ke bawah. Kalau hanya mengejar jabatan politik, dia tidak terbendung. Yang perlu disentuh saat ini adalah perutnya warga Bandung, itu yang kurang dari RK (Ridwan Kamil),’’ ucap Achmad.
Di samping itu, lanjut dia, tidak tahu berapa banyak lagi persoalan yang lebih krusial. Sebab, dalam waktu dekat warga Bandung dihadapkan dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). ’’Jangan sampai ada lagi yang tergerus karena persoalan biaya. Tidak sekolah atau putus sekolah,’’ tukas dia.
Menyoal persoalan kesehatan pun, politisi moncong putih ini, berpendapat sama. Tidak ada lagi warga miskin tidak berobat gratis. Inilah cara meringankan beban orang miskin. Kalau bicara yang hidup di kandang domba atau tempat tak terjamah manusia. ’’Jangan-jangan meninggalnya juga tidak diketahui,’’ ujar Achmad, mencontohkan.
Terkait dengan janda Ayi, Ketua Penggerak PKK Kota Bandung Atalia Kamil berkesempatan mendatangi Ayi Rohayati kemarin (19/5). Adapun Ayi sudah pindah ke rumah kontrakan berkat kebijakan Camat Panyileukan Uum Sumiati. Bersama Sekretaris Dinas Sosial Medi Mahendra, Lurah Cipadung Kidul Dasep dan Ketua LPM Kecamatan Panyileukan Yosef, Atalia Kamil memberikan bantuan kemanusian. ’’Mudah-mudahan bantuan ini, sementara bisa membantu kehidupan Ayi bersama anaknya,’’ kata Atalia.