Kredit Melati Lawan Rentenir

[tie_list type=”minus”]Sasar Pelaku Usaha Kelas Bawah[/tie_list]

KIARACONDONG – Para pedagang pasar, pengusaha warungan, pedagang kaki lima (PKL) atau para pengusaha kecil menengah mikro (UMKM) di Bandung, kini diselamatkan dari jeratan rentenir.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, salah satu mimpinya saat ini adalah sukses memberantas rentenir di Kota Bandung. jika sukses, akan diperluas ke Jawa Barat dan lebih luas lagi Indonesia. ’’Intinya seluruh masyarakat bisa difasilitasi melalui Kredit Melati,’’ kata Ridwan Kamil saat launching Kredit Melati Tanpa Bunga Sehari Cair, di Jalan Kiaracondong, belum lama ini.

Menurut wali kota yang akrab disapa Emil ini, Kredit Melati diperuntukan untuk membantu masyarakat usaha kecil. Pengusaha mapan, kata dia, tidak menjadi priorotas. ’’APBD saya kembalikan untuk kesejahteran masyarakat,’’ ucapnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PD BPR Acep Heri Suhana menyatakan, Kredit Melati merupakan kebijakan Pemkot yang ditujukan untuk mendobrak birokrasi perbankan terkait kendala akses masyarakat kecil memperoleh kredit. ’’BPR merupakan bank untuk melayani masyarakat bawah. Orang mapan biarlah menjadi nasabah bank konvensional,’’ jelas dia.

Kucuran APBD 2015 melalui BPR dalam bentuk penyertaan modal, lanjut dia, mengisyaratkan dana itu harus bergulir dan mensejahteraan masyarakat Bandung. Strategi bisnis yang dibangun BPR pun dirancang dalam menghindari kredir macet. ’’Dengan membentuk kelompok melati di lingkungan kewilayahan, akan dapat mengontrol nasabah. Sesama nasabah akan saling mengingatkan atas kewajibannya,’’ ujar Acep.

Sementara itu, Direktur Bisnis PD BPR yang membidangi kredit melati Sidik Permana, usai launching Kredit Melati kepada Bandung Ekspes mengungkapkan, mulai Rabu (13/5) kemarin, masyarakat yang mengajukan Kredit Melati sudah mulai memadati kantor PD BPR, di Jalan Naripan Bandung.

Namun demikian, kata dia, ke depan BPR akan merubah strategi pelayanan kredit melati. ’’Bekerjasama dengan RW memberi kepastian. Status dan usaha warga melaui Surat keterangan usah (SKU) yang dikelurakan RW, menjadi bukti keabsahan nasabah sebagai penduduk asli kota Bandung,’’ imbuhnya.

Dalam memudahkan proses peminjaman kredit melati, PD. BPR akan terus melakukan sosialisi ditiap RW dan pasar-pasar tradisional. Mekanisme kredit tanpa bunga sehari cair, tidak begitu saja. Kelengkapan persyaratan tetap harus ditempuh. ’’Kita tidak mau memberikan Kredit Melati pada orang yang tak berhak. Program itu untuk melawan rentenir. Ya itu tadi targetnya masyarakat sejahtera bebas dari rentenir,’’ pungkas Sidik. (edy/far)

Tinggalkan Balasan