’’Terima kasih NBL Indonesia karena sudah memberi contoh bahwa kompetisi olahraga yang profesional dan menarik itu bukan mustahil di Indonesia,’’ komentar fans SM Arin Julia di akun Twitter-nya.
’’Sedih sekali setelah tahu ini musim terakhir. Saya yang awalnya nggak doyan basket akhirnya bela-belain nonton. Thank you, NBL! Belum pernah rasanya, lihat kompetisi olahraga di Indonesia yang diolah dan dikemas sekeren dan seprofesional ini,’’ lanjutnya.
Hal yang sama diungkapkan Rizky Septiani. Kiki, panggilannya, adalah fans berat Garuda Kukar Bandung asal Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Pegawai swasta tersebut sering mengambil cuti dan terbang untuk menonton langsung NBL Indonesia sejak musim pertama.
’’Merinding, sedih, seneng, semua jadi satu karena nonton video NBL Indonesia. Yang paling keinget ‘basketball never die’,’’ ucap Kiki yang mengaku sangat kehilangan NBL Indonesia.
Harga tiket tribun pada partai final di hari H adalah Rp 500 ribu. Sedangkan tiket VIP menembus Rp 2,5 juta. Jumlah yang sangat besar mengingat pada musim perdana, di preseason tournament di Malang pada 2010, satu lembar tiket dihargai Rp 10 ribu. Namun, dengan harga tiket setinggi itu, Hall Basket Senayan penuh sesak oleh fans yang ingin menjadi saksi sejarah.
Bambang Susilo, pria asal Surabaya yang merupakan fans CLS Knights yang juga hadir ke Hall Basket Senayan, merasa beruntung. Dia mendapatkan bola terakhir yang digunakan di atas lapangan saat SM memastikan gelar juara. ’’Ini sejarah. Saya sendiri yang meminta ke teman-teman panitia. Kebanggaan. Mau saya pajang di rumah,’’ katanya.
Bahkan, Bambang sebenarnya ingin mengoleksi lebih banyak lagi kenang-kenangan dari peninggalan NBL Indonesia. ’’Kalau boleh ring, jersey, atau seragam Mas Azrul (Ananda) sebagai commissioner juga mau saya koleksi,’’ imbuhnya mantap.
Bukan hanya Bambang, seorang penggemar basket asal Kalimantan Timur juga ingin membeli ring yang digunakan di laga final IndiHome NBL Indonesia. Dia mau mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk ring bersejarah itu.
Satu lagi penonton grand final NBL Indonesia yang beruntung adalah Richard Leo Latunusa atau yang biasa dikenal sebagai Richard Insane, streetballer kondang tanah air. Pria penggemar berat olahraga basket sejak era Kobatama, IBL, hingga NBL itu pada malam grand final mendapatkan hadiah istimewa, yakni dasi dari Commissioner NBL Indonesia Azrul Ananda.