JAKARTA – Bea dan cukai adalah salah satu komponen penerimaan negara yang cukup penting di samping pajak. Sayangnya, karena perlambatan ekonomi, penerimaan bea dan cukai hingga akhir April 2015 turun signifikan bila dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Berdasar data Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea Cukai, hingga akhir April total penerimaan bea dan cukai hanya Rp 45,9 triliun. Jumlah itu turun 13,2 persen, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 53 triliun.
Direktur Penerimaan, Peraturan Kepabeanan, dan Cukai(PPKC) Heru Pambudi menuturkan, penerimaan bea dan cukai per April 2015 meleset dari target yang ditetapkan. Hingga akhir April, pemerintah menargetkan total penerimaan bisa mencapai Rp 67 triliun.
’’Ya, memang ada situasi dan kondisi tertentu (yang mengakibatkan penurunan penerimaan). Tapi, nggak bisa langsung disimpulkan bahwa pendapatan bea dan cukai menurun. Sebab, ini kan baru akan memasuki tengah tahun,’’ katanya, Minggu (10/5).
Heru menyatakan, penerimaan bea masuk memang menurun. Namun, penurunan drastis paling dirasakan dari penerimaan bea keluar. Tahun lalu hingga akhir April, penerimaan bea keluar sebesar Rp 4,6 triliun, sedangkan tahun ini hanya Rp 1 triliun. Menurut dia, hal tersebut terjadi karena ada beberapa kebijakan pemerintah terkait dengan pelarangan ekspor, khususnya bahan mineral mentah.
’’Bea keluar itu terbatas, terutama karena kita bergantung pembangunan smelter. Tapi, itu sudah kebijakan pemerintah (tidak mengekspor bahan mineral mentah). Kalau bea masuk, growth-nya sudah bagus meski memang sedikit short,’’ ungkapnya.
Heru menjelaskan, perlambatan ekonomi ikut memengaruhi turunnya penerimaan cukai. Karena itu, pihaknya harus melakukan upaya ekstra untuk menggenjot penerimaan bea dan cukai. Salah satunya, memperketat pengawasan lalu lintas barang dalam kegiatan ekspor impor. Pihaknya juga berharap, menjelang Ramadan dan Lebaran, pendapatan cukai dapat meningkat tajam.
’’Teman-teman sudah melakukan kegiatan pengawasan fisik atau ada beberapa penindakan. Sebab, banyak laporan yang masuk ke kita. Mudah-mudahan, seiring dengan Lebaran, konsumsi cukai naik. Secara umum biasanya begitu,’’ papar Heru.
Dia optimistis target penerimaan bea cukai yang meningkat Rp 6 triliun jika dibandingkan dengan tahun lalu bisa tercapai. Pada umumnya, menjelang akhir tahun pendapatan cukai dapat meningkat drastis. ’’Kita berharap lebih dari dobel. Jadi, akhir tahun bisa menutupi kekurangan-kekurangan di awal ini,’’ ungkapnya.