[tie_list type=”minus”]Potensial Duduki Kursi Calon DKI 1 [/tie_list]
REGOL – Setelah peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 usai di Jakarta dan Kota Bandung selesai, sosok Wali Kota Bandung Ridwan Kamil semakin ramai diperbincangkan. Dia memukau saat membacakan Dasasila Bandung dengan hatur nuhun-nya, dan berhasil mempercantik kawasan Asia Afrika Bandung. Namun, ada kabar baru dari wali kota yang gemar memanfaatkan media sosial ini.
Perputaran politik, khususnya pemilihan kepala daerah (Pilkada) mulai menghentak. Sehingga, saat ini warga mulai membicarakan sosok gubernur yang akan datang. Terutama, tingkat Jawa Barat dan DKI Jakarta. Di Ibukota, mulai santer berbagai nama yang akan diusung maju dalam Pilgub DKI Jakarta. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil salah satunya.
Dia disebut-sebut sebagai bakal calon potensial menduduki kursi DKI 1 dalam Pilkada 2017 versi Cyrus Network. Bagaimana respons pria berkacamata yang akrab disapa Emil ini?
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengungkapkan, dirinya tidak akan terpengaruh dengan hasil survei yang menempatkan dirinya dijajaran orang yang layak memimpin DKI Jakarta. Dia mengatakan, hanya akan fokus mengejar janji-janjinya saat kampanye dulu di Kota Bandung.
Menurutnya, setiap orang bebas membuat survei. Diapun tidak bisa menghalang-halanginya. Hasilnya seperti apa juga tidak terlalu dipikirkan, karena warga berhak berpendapat. Namun, dia menilai, lembaga yang membuat survei itu terlalu cepat menempatkan dirinya untuk bisa membangun Ibukota, Jakarta.
’’Bicaranya terlalu dini juga ya, karena kalau mau bicara nanti aja di tahun 2017. Kalau untuk Bu Risma mungkin pas. Sekarang tahun 2015 jadi masih jauh untuk Pilgub di Jakarta,” katanya saat ditemui wartawan di Pendopo, Jalan Dalem Kaum, kemarin (10/5).
Pria yang akrab disapa Emil ini merendah dengan hasil survei yang dipaparkan Cyrus. Sebab, dia merasa baru mulai di Bandung. ’’Kadang-kadang kalau dengan berita begitu tuh yang ramai bukan saya dan Ahoknya. Tapi orang-orang di luar itu,” ujar Emil.
Survei berlangsung pada 24 hingga 30 April 2015. Responden ialah penduduk yang punya hak suara, minimal 17 tahun atau sudah menikah, sebanyak 1.000 orang. Mereka diwawancarai lewat tatap muka. Tingkat kepercayaan (significant level) survei ini adalah 95 persen dengan margin of error sebesar kurang lebih 3,1 persen. ’’Saya tidak mengetahui siapa yang bikin survei dan saya tidak ingin memperbincangkan isi survei. Bagi saya, kerja di Bandung sesuai target,” tegasnya.