Indonesia Raih Juara Umum di Ispro 2015

[tie_list type=”minus”]Raih Empat Medali Emas[/tie_list]

JAKARTA – Prestasi internasional kembali diukir pelajar Indonesia. Dalam ajang International Science Project Olympiad (Ispro) 2015 di Jakarta, kontingen Indonesia menjadi juara umum. Dengan total meraih empat medali emas, tiga perak, dan dua perunggu.

Ispro 2015
ISTIMEWAGUGUP: Salah satu siswa peserta International Science Project Olympiad mempresentasikan hasil peneliatannya di hadapan peserta lain dan juri.

Indonesia patut bangga karena bisa menyalip negara-negara dari Eropa yang cukup moncer di bidang akademik. Seperti kontingen dari Bosnia-Herzegovina dan Tajikistan di peringkat kedua. Serta kontingen dari Kosovo dan Kyrgistan di peringkat tiga dan empat.

Olimpiade sains yang diprakrasai Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association (Pasiad) Indonesia serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), mengusuh lima kelompok. Yakni biologi, kimia, fisika, aplikasi teknologi, dan lingkungan.

Medali emas untuk kontingen Indonesia dipersembahkan oleh Dinda Clarissa Aulia dan Klarina Elsa Siti Sarah (kimia), Krissanti Putrika Adiwijaya (biologi), Ahmad Habib Almutawakkil dan Prasetyo Langgeng Utomo (teknologi), serta Irham Syarif dan Ahmad Abrar (lingkungan).

Pelajar Indonesia tidak berhasil merengkuh medali emas untuk kelompok fisika. Medali emas dikelompok ini diraih Amirah Hazwani dan Nur Diana Syahira dari Malaysia. Medali emas kedua dari kelompok fisika didapat pasangan Subhiya Murodova dan Farahnoz Karimova asal Tajikistan.

Usai pengalungan medali emas oleh Dirjen Pendidikan Menengah Kemendikbud Achmad Jazidie, Irham Syarif dan Ahmad Abrar dari SMAN 1 Bantaeng, Sulawesi Selatan tampak gembira. Mereka berdua sempat sujud sukur ketika namanya dipanggil sebagai juara.

Irham menceritakan penelitiannya tentang masker penyerap timbal (Pb). Uniknya master penghalau bahan beracun ini terbuat dari daun nagka dan mahoni. ’’Daunnya kita blender kemudian dibentuk menyerupai kain masker,’’ jelasnya. Melalui inovasi ini, pengendara motor bisa menghindari dari penyakit-penyakit yang dipicu penimbunan timbale dalam tubuh.

Krissanti Putrika Adiwijaya, pelajar Indonesia lain yang mendapatkan emas, meneliti tentang manfaat ekstrak kolang kaling dan daun karsen untuk mencegah osteoporosis. Dia mengaku mengetahui kolang kaling bermanfaat menjaga kekuatan tulang dari kakeknya. ’’Akhirnya saya campur dengan daun karsen dan diujicoba ke tikus,’’ kata siswa SMA Stella Duce 1 Jogjakarta itu.

Tinggalkan Balasan