’’Beliau tidak ingin dilihat show of force setelah ini semua. Dia tidak mau pamer kekuatan. Kalau pelantikan ini dilakukan dengan meriah, dikhawatirkan akan ada orang yang tersakiti,’’ jelasnya.
Pengacara BG, Frederich Yunadi.
JAKARTA – Pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai orang nomor dua Korps Bhayangkara begitu senyap. Secara mendadak, Kadivhumas Polri Irjen Anton Charliyan mengumumkan bahwa Komjen Budi Gunawan telah dilantik menjadi Wakapolri sekitar pukul 14.00 kemarin (22/4) di aula Gedung Utama, Komplek Mabes Polri.
Pantauan Jawa Pos (induk Bandung Ekspres) sekitar pukul 13.00 sejumlah petinggi Polri masuk ke Gedung Utama Mabes Polri. Di antaranya Kabareskrim Komjen Budi Waseso, Kabaharkam Komjen I Putut Eko Bayu Seno, Kadivhumas Mabes Polri Irjen Anton Charliyan, Kadivpropam Irjen Syafruddin, dan sejumlah pejabat lembaga mitra polisi, diantaranya Ketua Kompolnas Edi Hasibuan dan anggota M Nasser.
Mereka semua diam terkait kedatangannya ke gedung utama yang diprediksi untuk pelantikan BG. Kabareskrim Komjen Budi Waseso menuturkan, dirinya tidak punya kewenangan berkomentar soal pelantikan. ’’Itu wewenang dari Kapolri,’’ ujarnya ditemui di depan Bareskrim lalu menuju ke gadung utama.
Sejam kemudian, sejumlah petinggi Polri tampak keluar dari gedung utama. Lagi-lagi, mereka hanya diam. Menurut Ketua Kompolnas Edi Hasibuan, memang saat ini Polri telah memiliki Wakapolri, yakni Komjen Badrodin Haiti. Pelantikan tersebut dilakukan di Aula Gedung Utama. ’’Semua petinggi Polri ada dipelantikan tersebut,’’ ujarnya.
Suasana saat pelantikan dipastikan sangat sederhana. Edi menjelaskan, tidak terlihat hingar bingar adanya pelantikan Wakapolri. semuanya fokus pada pelantikan, setelah Kapolri Jenderal Badrodin Haiti melantik Wakapolri dan pengganti Kalemdikpol Irjen Syafruddin, yang awalnya Kadivpropam, semua berjabat tangan. ’’Kapolri tampak akrab dengan keduanya,’’ jelasnya.
Sementara Anggota Kompolnas M Nasser menuturkan, memang acara pelantikan itu terkesan tertutup. Bahkan, sangat tertutup dari publik. Namun begitu, setelah melihat tempat pelantikan, memang kapasitas ruangan tersebut sempit. Hanya cukup untuk belasan hingga puluhan orang. ’’Selain soal ketertutupan ini, yang penting harusnya kinerja Polri bisa lebih baik setelah pemimpinnya lengkap,’’ ujarnya.