’’Semua orang menginginkan permainan yang lebih baik dari kami. Tapi, mereka (Barca) tidak pernah membiarkan kami untuk mengembangkan permainan,’’ tutur Blanc kepada AFP.
Perjuangan PSG di Camp Nou memang berat. Selain menghadapi para penggawa Barca yang memiliki skill mumpuni, tim tamu juga bermodal defisit dua gol setelah kalah 1-3 di laga pertama. Tidak mudah mengejar ketertinggalan dengan modal kalah dua gol di pertandingan pertama.
’’Permainan individu dan kolektif yang diperagakan Barca memaksa setiap tim harus bermain dalam level terbaik. Baik dalam menyerang maupun bertahan,’’ kata Blanc.
Begitu unggul dua gol di babak pertama, Barca cenderung mengurangi tekanan pada babak kedua. Indikasinya, Enrique menarik keluar beberapa pemain kunci. Sebut saja Iniesta dan Sergio Busquets. Sebagai gantinya, Enrique memasukkan Xavi Hernandez dan Sergi Roberto untuk melengkapi komposisi di lini tengah. Strategi itu juga terkait dengan agenda Barca berikutnya. Yakni, melakoni derby Catalan di kandang Espanyol dalam lanjutan Liga Primera akhir pekan ini.
Mengendurnya tekanan Barca membuka ruang bagi PSG untuk menyerang. Hasilnya, tim tamu menghasilkan setidaknya lima peluang. Sayang, tidak satupun peluang itu yang membuahkan gol. Salah satunya adalah tendangan Marco Verratti yang melebar di samping gawang Barca. Juga eksekusi Zlatan Ibrahimovic pada menit ke-72 yang berhasil dimentahkan kiper Ter Stegen. (ca/rie)