COBLONG – Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan pengamanan Peringatan ke-60 Konferensi Asia-Afrika (KAA) dilakukan tegas tanpa ragu. ’’Pengaman harus dilakukan dengan tegas dan jangan ragu,’’ kata Moeldoko pada Apel Pengamanan VVIP pada Peringatan ke-60 KAA di Lapangan Gasibu Kota Bandung, kemarin.
Dari pantauan, apel yang dimulai pukul 14.15 itu hanya berlangsung sekitar 10 menit karena diguyur hujan deras disertai petir. Namun pasukan yang terdiri dari semua angkatan, kesatuan khusus dan juga kepolisian berdiri tegak meski hujan mengguyur tubuh mereka di lapangan terbuka.
Pada kesempatan itu, Panglima TNI memimpin apel siaga yang diikuti oleh 2.600 personel gabungan dari TNI dan Polri di wilayah Jabar yang akan diturunkan pada perhelatan yang dihadiri delegasi dari 109 negara itu.
Menurut dia, ketegasan itu dalam artian tidak ada toleransi untuk hal-hal prinsip. ’’Meski demikian, kenyamanan masyarakat yang menyaksikan KAA juga harus diprioritaskan,’’ kata Moeldoko.
Pada kesempatan itu, Moeldoko juga menginstruksikan jajarannya untuk melakukan pengecekan dan memastikan pemetaan kekuatan pengamanan di semua ring optimal.
Dia menyebutkan, tim penembak jitu akan dikerahkan untuk pengamanan kegiatan berskala internasional itu di titik-titik yang telah ditetapkan.
Sementara itu, transportasi udara rencanannya akan digunakan para delegasi mengunjungi Bandung. Namun Bandara Husein hanya akan menjadi halte pemberhentian. Penjelaskan tersebut dikatakan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, saat mengunjungi Rumah Gubernur Jawa Barat, Rabu (15/4) lalu.
’’Jadi Bandara Husein itu hanya sebagai halteu pesawat dari Halim atau dari Bandara Cengkareng didrop di Bandara Husein dan terus pesawatnya nanti kembali lagi ke Cengkareng. Pesawatnya nanti parkir di Soetta, Lampung atau Cengkareng,’’ kata dia pada wartawan.
Hal tersbeut dilakukan karena Bandara Husein dirasa tidak cukup untuk memarkirkan pesawat para delegasi yang akan datang. Ignasius menjelaskan, belum adanya data khusus para delegsi yang akan membawa pesawatnya sendiri. ’’Belum tau pesawatnya berapa,’’ ungkapnya.
Selain itu ada pula alternatif lain yaitu Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang yang akan dijadikan sebagai lahan parkir. ’’Iya itu tinggal pilih mau parkir di mana, termasuk Palembang. Kalau pesawat semua diparkir di Husein itu gak akan cukup kan tinggal mereka milih aja bandara, Soeta, Lampung, Halim Palembang,’’ kata dia. (ant/fie/rie)