[tie_list type=”minus”]240 Perwakilan Kibarkan Bendera Delegasi[/tie_list]
LENGKONG – Banyak kalangan menilai gerakan Pramuka cukup sulit untuk berkembang. Hal itu diakibatkan adanya pandangan bahwa gerakan kepramukaan merupakan gerakan yang eksklusif.
Pramuka seringkali menjadi kebanggaan semu. Itu terjadi karena tidak lepas dari kurangnya pemahaman mengenai gerakan kepramukaan di masyarakat awam. Di samping itu, kegiatan kepramukaan kurang menampakkan esensi dan manfaat yang jelas.
Ketua Kwarcab Pramuka Kota Bandung, Deddy Dharmawan, mengatakan, gerakan kepramukaan akan mencapai visinya jika ada kerjasama dengan berbagai pihak. ’’Diperlukan kemitraan dengan pihak lain di luar gerakan kepramukaan untuk dapat saling menguatkan,” ujar Deddy di sela kegiatan persiapan pengibaran bendera delegasi Konferensi Asia-Afrika ke-60, di Gedung Merdeka, kemarin (14/11).
Menurut dia, pramuka saat ini terkesan berjalan di tempat meski kenyataannya ada. Makanya, daya dorong eksistensi mereka perlu dukungan banyak pihak agar bisa memberikan kontribusi lebih. ”Tidak sekedar dianggap ada, tapi juga diberdayakan,” tegasnya.
Terkait kesiapan kiprah Kwarcab Pramuka Kota Bandung di KAA, kata dia, pihaknya akan menerjunkan 240 siswa dari SMP, Mts, SMA, SMK, MA se-kota Bandung. ’’Alhamdulillah persiapannya sudah hampir seratus persen. Kegiatan persiapan pengibaran bendera delegasipun berjalan lancer,” tandasnya.
Dia berharap, kegiatan itu bukan sekedar bendera berkibar pertanda kedaualatan masing-masing negara. Tapi, terjadinya transformasi nilai-nilai kejuangan negara Asia-Afrika dalam memperjuangkan hak-haknya. Sebagai bagian masyarakat dunia. “Itulah hakekat pengibaran bendera delegasi KAA,” imbuh Deddy. (mg10/rie)