[tie_list type=”minus”]RK: Kerja Saja Dulu Dibayar Nanti[/tie_list]
COBLONG – Pemerintah pusat sudah menganggarkan Rp 10 miliar untuk membangun berbagai infrastruktur dan menata kota jelang Konferensi Asia-Afrika (KAA) ke-60 di Kota Bandung. Namun dana tersebut ternyata baru cair baru 10 persennya saja.
Menanggapi hal tersebut Wakil Presiden RI Jusuf Kalla berjanji anggaran peringatan KAA dari pemerintah akan segera cair dalam waktu dekat ini.
’’Nanti saya cek, mudah mudahan pembiayaan bisa minggu ini,’’ papar Jusuf Kalla di Gedung Sate, kemarin (13/4).
Menurut lelaki yang akrab disapa JK ini, peringatan KAA merupakan momen penting bagi Indonesia. Oleh karenanya, harus mendapat dukungan dari seluruh pihak.
’’Ini moment penting, merefleksikan bahwa Indonesia pada 60 tahun lalu sudah dapat menggerakan dunia. Tentunya harus ada dukungan dari semua pihak,’’’ ungkap dia.
Di sisi lain, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mengakui, dirinya memang sempat berbicada soal anggaran yang baru diterimanya sebesar 10 persen itu. Namun, Wapres telah berjanji untuk siap membantu agar pusat segera mengucurkan total anggaran sebesar Rp 10 miliar. ’’Mudah mudahan bisa cepat turun anggarannya,’’ jelas Ridwan Kamil.
Dikatakan Emil—sapaan akrabnya, persiapan peringatan KAA memang membutuhkan anggaran cukup besar. Seperti halnya untuk pemindahan monumen dasa sila Bandung yang membutuhkan anggaran hingga Rp 1 miliar.
Di sisi lain, anggaran dari pemerintah pusat belum sepenuhnya turun. Oleh karena itu, pihaknya menerapkan sistem kerja terlebih dulu setelah itu baru dibayar. ’’Kadang saya merasa sedih. Yang jelas kerja dulu, nanti kuitansi pembelian atau apa pun itu diganti, pokoknya harus beres,’’ jelas dia.
Diungkapkannya, Pemkot Bandung punya anggaran sebesar Rp 20 miliar, namun besarnya anggaran tersebut bukan dikhususkan untuk KAA. Anggaran tersebut merupakan proyek tahunan yang pengerjaannya digeser di awal tahun. Sementara dana dari provinsi telah terkucur sebesar Rp 4 miliar. ’’Tapi anggaran tersebut didistribuskan pada acara-acara level Jabar,’’ papar dia.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar yang juga ikut berdiskusi bersama perihal persiapan KAA, menyinggung soal mekanisme historical walk yang akan menggunakan mobil khusus. Pasalnya, banyak delegasi negara dari kawasan timur tengah yang umumnya sudah sepuh. ’’Tadi pembicaraan soal anggarannya, tadi juga soal teknis kegiatan historical walk, apakah nanti mereka akam jalan kaki dari gedung merdeka, apakah nanti pake mobil khusus,’’’ kata dia. (fie/rie)