[tie_list type=”minus”]3 Persegres v Mitra Kukar 2[/tie_list]
GRESIK – Persegres Gresik berhasil memutus rekor buruk saat bersua Mitra Kukar. Dalam laga Liga Indonesia 2015 di Stadion Petrokimia Gresik kemarin sore, mereka dengan susah payah mampu mengalahkan tim asal Tenggarong itu dengan skor tipis 3-2 (1-2).
Persegres sempat ketinggalan gol terlebih dulu melalui gol Septian David Maulana pada menit ke-34. Namun, Yusuf Efendi mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada menit ke-37. Sial, di waktu injury time babak pertama, heading Diego Michiels menggetarkan gawang Persegres hingga Mitra Kukar unggul 2-1 di babak pertama.
Di saat jedah inilah pelatih kepala Persegres Liestiadi membakar semangat tempur pasukannya. ’’Saya bilang kepada para pemain; kalian harus pertahankan marwah sebagai tuan rumah. Jangan bikin malu pendukung yang sudah datang ke stadion,’’ tegasnya.
Ucapan mantan pelatih Persiba Balikpapan itu terbukti jitu. Permainan Laskar Joko Samudro menjadi lebih agresif saat babak kedua. Masuknya Dian Irawan menggantikan Fitra Ridwan membuat lini tengah Persegres semakin kokoh.
Puncaknya, mereka berhasil mengakhiri fase buruk tersebut lewat gol-gol yang dicetak oleh M. Kamri yang memanfaatkan bola rebound Herman Dzumafo Epandi (59″) serta aksi brilian dari Supriyono (63″). Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan Persegres 3-2.
’’Fitra sengaja saya tarik karena dirinya bermain tidak maksimal kala saya minta untuk menjaga Cristobal Marquez. Karena itu, saya gantikan dengan Dian supaya pergerakannya bisa ditutup,’’ jelas Liestiadi.
Pertandingan kemarin juga terasa spesial karena Shohei Matsunaga dimainkan pada menit ke-89 menggantikan M. Kamri. Ultrasmania yang sejak tadi menyanyikan yel-yel Shohei pun langsung bergemuruh.
’’M. Kamri sudah kelelahan. Jadi, pertimbangan saya memasukkan Shohei dikarenakan dirinya mempunyai kemampuan untuk mengatur tempo permainan yang bagus,” imbuh pelatih asal Medan tersebut.
Adapun pertandingan kemarin bisa dikatakan berlangsung dengan tempo keras dan panas. Hal ini bisa dilihat dari jumlah pelanggaran yang terjadi. Tidak kurang dari 29 pelanggaran tercipta dengan rincian 13 untuk Persegres serta 16 untuk Mitra Kukar.
Selain itu, beberapa keputusan kontroversial wasit Suyanto ikut memperkeruh suasana. Salah satunya saat Rico Simandjuntak dijatuhkan di kotak terlarang, namun Suyanto tidak memberikan hadiah penalti.