Gawat! Pil Koplo Sudah Masuk SD

SURABAYA – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNNK) Surabaya AKBP Suparti tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya saat berada di sebuah SD di kawasan Surabaya Utara. Suparti mendengar pengakuan mengejutkan dari Andi (nama samaran), bocah kelas V SD.

Andi menyatakan, di antara siswa kelas V dan VI, di setiap kelasnya selalu ada yang mengonsumsi lezotan. Nama medis pil koplo yang lebih dikenal bocah-bocah itu sebagai ’’dobel L’’ atau ’’lele’’.

Dalam setiap penyuluhannya, Suparti memang sering meminta pihak sekolah untuk berkomunikasi dengan salah seorang siswanya yang sudah teridentifikasi menenggak pil koplo.

Yang membuat Suparti semakin prihatin, di setiap penyuluhan yang dilakukan, pihaknya selalu menemukan satu-dua kasus. Padahal, selama tiga bulan menjabat kepala BNNK, dia sudah memberikan penyuluhan di 28 SD di seluruh Surabaya. Hitung-hitungannya, jika ada tiga kasus saja di setiap sekolah, sudah ada 84 anak SD.

’’Itu yang teridentifikasi menenggak pil koplo. Padahal, saya yakin jumlah yang belum teridentifikasi masih banyak,’’ papar Suparti.

Perkiraan optimistis, setidaknya sudah ada 100 bocah berusia SD yang terjangkit pil koplo. Namun, perkiraan realistis menyebut jumlahnya bisa sepuluh kali lipat.

Mantan Kasubbaghumas Polrestabes Surabaya itu menyatakan, dirinya ngeri melihat fenomena tersebut. Apalagi, dia menyadari kekuatannya sangat terbatas. BNNK hanya mempunyai 30 tenaga, termasuk tiga konselor. Tidak mungkin menyuluh, mencegah, dan memberikan konseling kepada semua kasus. ’’Untungnya, dibantu para relawan. Tapi, tetap saja situasi ini harus ditangani bersama. Tidak bisa BNNK saja,’’ paparnya.

Selanjutnya, Suparti membeber ada sejumlah tempat yang menjadi jujukan para bocah itu untuk mabuk-mabukan. Yang pertama berada di kawasan Sawahan, kemudian di Tambaksari, dan ada juga yang di Gubeng. (did/aya/c19/ayi/hen)

Tinggalkan Balasan