NS, 25, adalah salah seorang perempuan muda yang sudah dua kali nikah siri. Pertama dengan seorang oknum pejabat TNI berpangkat kolonel.
Kedua dengan pengusaha tekstil. Tapi, sekarang statusnya baru saja menjadi janda beranak satu, berumur tiga tahun.
Saat berbincang dengan wartawan koran ini, dia mengajak masuk ke sebuah kamar berukuran 6 X 5. Di situ terpajang beberapa foto-foto.
Di antaranya, foto pernikahan NS bersama dengan dua orang suaminya, serta anaknya yang masih kecil. Dalam kamar tersebut terlihat biasa saja, hanya ada satu kipas angin dan sebuah lemari pakaian.
’’Sejak saya lulus SMP saya sudah bekerja, jadi saya tidak lanjut SMA,” beber NS yang memiliki paras cantik dan berhidung mancung itu.
Bagi, NS meski kedua suaminya meninggalkan begitu saja, tapi itu bukan masalah. Sebab, yang dia alami merupakan hal lumrah di dusun tersebut.
Warga mengerti dan tidak mempermasalahkan status itu. Kemudian, dia juga merasa ikhlas dengan apa yang dialami dan tidak menuntut kedua suaminya memberikan nafkah lagi.
’’Saya masih mending dua kali menikah, yang lebih dari saya banyak di dusun ini,” kata perempuan berkulit kuning langsat tersebut.
Sejak lulus SMP, NS sudah bekerja di rumah bordil di Dusun Cinta. Di sana dia dibayar sesuai dengan jumlah tamu yang dilayani di ranjang atau tamu yang hanya sekedar ditemani minum.
Untuk tamu yang dilayani di kamar NS mendapat bayaran Rp 100 ribu. Sedangkan dari tamu yang sekedar minum mendapat bayaran Rp 50 ribu untuk tiga jam.
’’Gajianya satu minggu sekali. Jadi saya dapat uang harian dari tips pemberian tamu,” ucapnya.
Lima tahun lamanya, NS bekerja di rumah bordil, lalu seiring mulai tutupnya warung bordil NS pun memilih tidak bekerja. Sejak itu pula, dia selalu melayani pria hidung belang di rumah, yang dikenalkan kedua orangtuanya serta tetangga.
Tidak hanya itu, orangtuanya juga yang mengenalkan NS dengan seorang yang mengaku sebagai perwira TNI. Dengan maskawin uang tunai Rp 15 juta, NS yang saat itu masih berusia 19 tahun dinikahi oleh pria tersebut.