CIMAHI TENGAH – Save The Children Swedia dan IKE Foundation Rusia, kemarin (11/3) mengunjungi kegiatan terapi anak disabilitas dengan partisipasi masyarakat yang digelar lewat program Rehabilitas Berbasis Masyarakat (RBM) di Kantor Kelurahan Cibabat, Jalan Sirnarasa, Kota Cimahi. Kegiatan tersebut dilakukan untuk memotivasi anak penyandang disabilitas agar lebih percaya diri.
Project Manager Coorporate and Fund Raising Save The Children Swedia Maja Haak mengatakan, kunjungan itu bertujuan untuk melihat sejauhmana keterlibatan publik terkait program RBM di Kota Cimahi.
”Di Swedia sendiri sudah ada komunitas yang membantu anak-anak disabilitas, termasuk masyarakat bertanggungjawab untuk ikut membantu. Saya kira anak disabilitas di Indonesia juga sama,” ujarnya.
Selain itu, kegiatan ini pun dimaksud agar para orang tua sadar akan kekurangan anak-anaknya. Sehingga, mereka bisa memotivasi anak-anaknya agar lebih percaya diri. Hal ini seperti yang dikatakan Koordinator RBM Kecamatan Cimahi Tengah Nani Haryani.
”Dulu kita hanya punya data, sejak terbentuk RBM anak disabilitas ini bisa disentuh dengan berbagai program yang membuat kemampuan mereka meningkat. Untuk itu, saya harap masyarakat lebih terbuka terkait hal ini,” katanya.
Sementara itu Wali Kota Cimahi Atty Suharti sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Soalnya, kata dia, di Kota Cimahi sendiri saat ini sedikitnya ada 381 anak disabilitas yang tengah mengikuti program RBM. ”Masalah ini tidak hanya tanggungjawab orangtua, namun masyarakat dan pemerintah pun memiliki peran yang sangat penting dalam membantu dan memotivasi para penyandang disabilitas,” ujarnya.
”Semua pihak memiliki peran yang penting dalam membantu dan memotivasi para penyandang disabilitas. Pemerintah turut mendukung, dan ini saatnya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penanganan anak disabilitas,” pungkasnya. (mg18/asp)