Pertanyaan tetap pada mesin Renault. Bisakah mengejar ketinggalan? Kalau tidak, Red Bull pun terancam dilompati Kuda Jingkrak. Ferrari berubah total untuk 2015. Dari presiden tim ke bawah banyak sekali perubahan.
Paling signifikan adalah hadirnya Sebastian Vettel dari Red Bull, menemani Kimi Raikkonen. Walau belum berlomba, Vettel sudah dianggap memberi dampak positif.
”Seb super profesional, mengingatkan saya pada orang Jerman lain (Michael Schumacher). Saya sangat kagum pada konsentrasi dan perhatiannya pada detailmobil. Dia selalu membuat catatan. Luar biasa,” puji Maurizio Arrivabene, bos baru Ferrari.
”Sebastian sudah terintegrasi penuh dengan tim, dia 120 persen bagian dari keluarga kami. Dia juga orang yang lucu. Seseorang yang super tapi tetap menginjak bumi,” tandasnya.
Di belakang mereka, tampaknya bakal ada persaingan seru pula dari barisan pembuktian. Sauber-Ferrari akan berusaha meraih poin pertama sejak 2013, Lotus-Mercedes ingin melupakan memori buruk 2014, Force India ingin melanjutkan kejutan-kejutan tahun lalu, plus Toro Rosso ingin terus tampil solid.
Pertanyaan terbesar justru muncul dari McLaren-Honda. Mobil mereka punya konsep Size Zero yang luar biasa. Segalanya dibuat seketat mungkin seperti gadis seksi berbusana superketat.
Masalahnya, mesin Honda masih jauh dari menggembirakan. Bila tim-tim lain mampu keliling total antara 350-500-an lap selama uji coba, McLaren hanya mampu keliling 177 kali.
Jangankan mengejar performa, mempertahankan supaya mobil tidak mogok saja bukan main perjuangannya.
Tapi, McLaren tetap menjadi tim paling ditakuti untuk jangka panjangnya. Begitu mesin Honda klik, tim ini bisa kembali melonjak ke depan. Apalagi mereka punya dua juara dunia, Fernando Alonso dan Jenson Button, yang siap memanfaatkan segala kesempatan.
Kevin Magnussen, pembalap muda yang akan menggantikan Alonso di seri pertama di Australia (karena belum pulih dari tabrakan saat uji coba), menegaskan bahwa mobil baru McLaren punya potensi luar biasa. ”Mobil tahun ini lebih smooth, lebih mudah ditebak, lebih mudah dikendarai,” ucapnya.
Cerita lain di Melbourne orang akan menunggu nasib garasi nomor sepuluh. Caterham sudah pasti hilang. Marussia, yang kembali ke nama aslinya Manor, mengaku akan tetap terbang ke Australia untuk tampil.