BANDUNG – Universitas Padjadjaran melalui UPT Teknologi Informasi Unpad menggelar Pelatihan Data Center dan Fiber Optic Perguruan Tinggi di Bale Motekar Unpad. Yakni, di Jalan Banda No. 40 Bandung, pada Selasa (3/3) dan Rabu (4/3). Kegiatan tersebut diikuti oleh sejumlah peserta dari 16 perguruan tinggi di Bandung dan sekitarnya.
Pada hari pertama, dilaksanakan Pelatihan Data Center Perguruan Tinggi. Bertindak sebagai pemateri pada pelatihan tersebut adalah Dani Hadi Mukti dari UPT TI Unpad, dan Santoso, serta tim dari PT Trinet Prima Solusi. Materi yang diberikan adalah mengenai pengenalan dan perancangan data center, serta pengelolaan dan monitoring data center.
Pelatihan di hari pertama ini secara khusus digelar untuk mengenalkan pengelolaan data center di lingkungan Universitas Padjadjaran. Sekaligus membangun diskusi antar perguruan tinggi mengenai pembangunan data center.
Sementara di hari kedua, kegiatan yang dilaksanakan adalah Pelatihan Pengelolaan Fiber Optic Perguruan Tinggi. Hadir sebagai pemateri adalah Dani Hadi Mukti dari UPT TI Unpad dan Darwin Halim dan tim dari PT. Sentralindo Solusi Utama. Materi yang diberikan antara lain pengenalan dan perancangan fiber optic, desain dan instalasi fiber optic, dan praktik instalasi fiber optic. Pelatihan ini digelar untuk memberikan pengenalan mengenai instalasi jaringan kabel optik di lingkungan Unpad. Sekaligus sharing knowledge mengenai perangkat dan alat ukur instalasi jaringan kabel fiber optic.
’’Acara ini juga bertujuan untuk mengumpulkan komunitas dari tenaga IT perguruan tinggi di Bandung. Kedepannya akan ada lagi pelatihan untuk guru-guru SMK,” ungkap Kepala UPT TI Unpad Eddy Nurmanto, SSI., MBA., kemarin (4/3).
Dengan terbentuknya komunitas tenaga IT dari sejumlah perguruan tinggi di Bandung ini, diharapkan dapat mendukung dan mengembangkan kreativitas. Terutama, yang berbasis teknologi informasi di Kota Bandung dan sekitarnya.
Selain itu, diharapkan kedepannya akan digelar pelatihan lanjutan dari kegiatan yang digelar dua hari ini di Bale Motekar. Pelatihan lanjutan tersebut bukan sekedar memberikan pengetahuan, tetapi juga keahlian. Setelah melatih untuk menjadi ahli, diharapkan pelatihan juga dapat menumbuhkan kemandirian.
’’Setelah punya kemandirian, kreativitas keluar,” ujar Dito, sapan Eddy Nurmanto. Hal tersebut sesuai dengan tujuan didirikannya Bale Motekar, yakni sebagai pusat kreativitas dan inkubator bisnis. (rls/tam)