Jumlah Pendaftar Tidak Sesuai Target
BANDUNG – Hingga kemarin (3/3), pendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2015 mencapai 165.746 siswa. Koordinator Pokja Humas Panitia Nasional SNMPTN 2015 Bambang Hermanto mengatakan, pendaftar berasal dari 8.006 sekolah yang tersebar dari sejumlah daerah di Indonesia. Dari jumlah pendaftar tersebut, sebanyak 25.251 siswa, merupakan pemohon beasiswa BidikMisi.
SNMPTN merupakan pola seleksi nasional berdasarkan hasil penelusuran prestasi akademik dengan menggunakan nilai rapor semester 1 sampai semester 5 bagi SMA/MA dan SMK/MAK. Masa belajarnya sampai dengan semester 7 dan bagi SMK/MAK yang masa belajarnya 4 tahun serta portofolio akademik. ’’Untuk pendaftaran masih dibuka hingga 15 Maret 2015,’’ kata Bambang.
Proses seleksi SNMPTN dimulai tanggal 16 Maret hingga 8 Mei 2015. Para siswa yang lolos seleksi, akan diumumkan pada tanggal 9 Mei 2015 mendatang.
Proses pendaftaran calon mahasiswa baru SNMPTN ini dinilai lambat. Dalam rapat koordinasi Tim Humas SNMPTN di Semarang teridentifikasi, proses pengisin Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) se Indonesia baru mencapai 14 persen.
Ketua Panitia Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof. Dr. Sutarno, mengemukakan, secara nasional jumlah sekolah yang mendaftar baru 20,337 dengan jumlah siswa 122.235 orang. Sedangkan, jumlah sekolah yang belum mengisi data PDSS sebanyak 5.161 sekolah. ’’Jumlah siswa yang mendaftar itu jauh di bawah target nasional sebanyak 700.000-an siswa,’’ jelasnya.
Menurut Pembantu Rektor (PR) I UNS itu, lambatnya proses pendaftaran SNMPTN bukan disebabkan ada masalah dalam proses transisi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Tetapi, sejak diterapkannya SNMPTN beberapa tahun terakhir selalu terjadi pelambatan pada awal pendaftaran.
Berdasarkan evaluasi Panitia SPMB UNS, lambatnya sekolah maupun siswa dalam mendaftar pada umumnya disebabkan banyak siswa yang kesulitan menentukan program studi dan universitas yang dituju. Selama ini, para siswa mendaftar pada masa-masa akhir karena bingung menentukan program studi. Padahal, seharusnya para guru BP dapat membantu para siswa menentukan pilihan atau melihat web program studi apa saja yang ada di PTN yang dituju.