Warga Protes Jalur Satu Arah

Pemkot Tak Pernah Melibatkan Warga

CIMAHI – Rekayasa lalu lintas di Jalan Daeng Ardiwinata yang sudah dilaksanakan sejak awal bulan Februari 2015 lalu, namun kini mendapat tentangan warga. Tentangan berasal dari warga yang berada di Jalan H. Enur di mana jalan itu menjadi lintasan kendaraan yang berasal dari arah Pemerintah Kota Cimahi.

Dishub Cimahi - bandung ekspres
Dinas Perhubungan Kota Cimahi

Dinas Perhubungan Kota Cimahi melaksanakan rekayasa jalan hanya pada waktu aktivitas jalan yang padat. Yakni, pukul 06.00-09.00 dan 16.00-18.00. Namun, baru satu bulan berjalan, rekayasa jalur ini mengundang kontra masyarakat yang disampaikan melalui bentangan spanduk yang bertuliskan ’kami warga masyarakat Jalan H. Enur RT 2, 3, 4 RW 10 menolak dijadikan jalan 1 jalur’.

”Pihak Pemkot tidak pernah melibatkan warga untuk berbicara. Warga juga merasa jalannya sudah tidak aman karena hanya memindahkan kemacetan ke wilayah kami,” kata Gia Darmadia, perwakilan warga RW 17, Kampung Babut Tengah, kemarin (2/3).

Protes langsung disampaikan kepada pihak Dishub yang dihadiri pula oleh Camat Cimahi Utara di kantor kecamatan setempat. Gia berharap dengan pertemuan itu, pemerintah bisa mencarikan solusi agar pengguna kendaraan dan warga setempat tidak saling dirugikan dengan kebijakan pemerintah ini.

”Rekayasa berdampak langsung pada warga. Kami merasa dirugikan atas rekayasa jalan ini. Meski waktunya sudah dikurang, tapi masih tetap saja mengganggu kenyamanan warga. Sebelum diterapkan, harusnya dibicarakan lebih awal tentang rekayasa jalan ini,” kecamnya.

Pihaknya dengan tegas menolak apabila Jalan H. Enur dijadikan jalan satu arah. Meski belum ada rencana untuk menutup akses jalan, akan tetapi aksi demo pernah direncanakan oleh warga. ”Kemungkinan rekayasa masih ada tapi tetap kita menolaknya. Pekan depan akan kembali diadakan pertemuan untuk membahas lanjutan penolakan rekayasa jalan ini,” tuturnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Cimahi Eric Yuda merespons keluhan warga itu. Hanya saja, pihaknya tidak bisa langsung menghentikan rekayasa jalan. ”Dari hasil pertemuan, warga menolak. Tapi, kami akan lihat dulu perkembangannya terkait usulan warga ini, jadi belum bisa langsung diputuskan dihentikan atau tidak,” tukas Erik.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan