Senada dengan Rama, Faisal dan Firda menambahkan, sangat kehilangan sosok Firman. Dia bahkan sempat memperlihatkan foto-foto terakhir almarhum bersamanya. ’’Firman selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul bersama saya dan teman-teman yang lain,’’ ujarnya.
Primen, sapaan akrab Firman, kata faisal, sempat mengajak untuk liburan ke Bali awal Maret ini. Namun, ada salah satu teman yang tidak bisa ikut, sehingga liburan ini diundur pada bulan April. Namun, Firman sempat nyeletuk, ’’Ulah April atuh, urangna kaburu indit jauh (jangan April, saya keburu pergi jauh),’’ kata almarhum watu itu.
Saya sempat menanyakan , ’’Pergi kemana, Man? Almarhum hanya menjawab, kamana we moal beja-beja,’’ ucapnya menirukan perkataan Firman.
Duka mendalam di antara rekan-rekan seangkatannya di kampus juga sangat terasa. Pasalnya, mereka dan almarhum telah berjanji untuk menyelesaikan kuliahnya tahun depan. ’’Kalau ingat itu (rencana kuliah), saya langsung ingat almarhum,’’ ungkap Julian Isnanda, 21, salah satu teman dekat sejurusan Almarhum saat ditemui di tempat Workshop Refrigrasi dan Tata Udara Teknik Mesin, Kampus UPI, Jalan Setiabudhi, kemarin (1/3) sore.
Dia mengaku, kini sedang menginjak semester IV di Jurusan Teknik Mesin UPI bersama almarhum. Di kalangan teman-temannya, kata Julian, almarhum dikenal sebagai sosok yang pendiam, sederhana, jago melukis dan jago komputer. ’’Dia (Firman) itu jago bikin sketsa apa saja. Dan dia itu pendiam, nggak banyak tingkah orangnya. Asiklah, berani bercanda kalau sama temen-temen deketnya saja,’’ tuturnya.
Dia mengaku tidak ada firasat sedikitpun saat kecelakaan menimpa sahabatnya tersebut. Namun, malapetaka itu tak bisa dihindari. Firman meninggalkan rekan-rekannya sehari sebelum turnamen futsal yang hendak diikutinya bersama teman-teman. ’’Dia (Firman) bilang sama temen saya Robby sambil ngasih uang registrasi Futsal. Rob, ieu duit kahirupan urang (Rob ini uang kehidupan saya). Begitu kata Firman,’’ ujarnya.
Sementara pihak kampus sendiri, langsung merespons setelah menerima kabar duka siswa didiknya ini dengan mendatangi langsung rumah almarhum. ’’Banyak yang merasa kehilangan, karena dia (Firman) orangnya sopan,’’ ujarnya.
Dia mengungkapkan, kabar kecelakaan yang menimpa sahabatnya tersebut, baru diterimanya pada pukul 23:00 WIB dari temannya yang lain bernama Fadil. Padahal, pada pukul 21:30 WIB di hari kejadian, salah satu temannya Bryan masih sempat melihat almarhum yang hendak pulang.