JELANG pertandingan kedua di Piala AFC 2015 menghadapi Ayewayady (Myanmar), 11 Maret nanti, fisik skuat Maung Bandung terus digenjot. Hal ini dilakukan agar para pemain bisa cepat beradaptasi dengan cuaca di Myanmar.
Pelatih fisik Persib Bandung Yaya Sunarya mengatakan, latihan ini sepertinya bakal rutin digelar agar tim mampu bermain diberbagai cuaca berbeda.
”Selain aklimatisasi cuaca, kita juga punya waktu training yang sebentar. Ya, kalau sebentar conditioning aja paling,” ucap Yaya ketika dijumpai sebelum bertolak ke Bali, kemarin (1/3).
Mengenai kondisi fisik pemainnya saat ini, pelatih jebolan FPOK Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) itu memastikan, semuanya dalam keadaan prima. Bahkan rencananya, Selasa (3/3) mendatang, Atep dan kawan-kawan akan melakoni laga uji coba melawan Pusam Bali United.
”Gambaran kondisi pemain memang baik, tapi belum mencapai kondisi optimal. Itu pun kita tidak melihat satu keseluruhan, jadi per-individu, karena ada beberapa pemain memang kondisinya lagi turun karena cedera. Ya, seperti Firman Utina,” kata Yaya.
Perihal kondisi fisik Firman, Yaya memberikan menu khusus ketahanan tubuh pada pemain asal Manado tersebut. Sebab, kondisi kebugarannya belum mencapai level tertinggi. ”Firman dia bikin endurance dulu, target kita untuk waktu dekat sampai pertandingan home tanggal 18, kita coba match di situ,” lanjutnya.
Untuk itu, Yaya menargetkan, sebelaum menghadapi Ayewayady, semua pemain dalam kondisi fisik yang stabil. ”Beberapa pemain yang kurang diturunkan selama 2×45 menit, pada pertandingan ini menajdi pekerjaan rumah buat saya,” ucapnya.
Karenanya, Yaya mendukung program Pelatih yang memboyong para punggawanya ke Bali. Selain melakoni pertandingan persahabatan melawan Bali United, Yaya juga akan memanfaatkan waktu tersebut sebagai adaptasi dengan cuaca panas.
”Di Bali kita punya waktu satu hari sebelum match, kita buat intensitas latihan turun, mungkin waktunya sedikit buat latihan conditioning dan organisasi,” jelasnya.
Yaya berharap, dengan adaptasi yang dilakukan selama di Bali, Atep dan kawan-kawan mempunyai bekal untuk ke Myanmar. ”Di Bali panasnya beda sedikit. Artinya, mudah-mudahan dengan kita ke sana bisa sedikit beradaptasi, jadi nggak terlalu kaget saat di Myanmar,” tukasnya. (mio/asp)