JAKARTA – Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali dalam formasi lengkap. Ini setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik tiga pimpinan sementara KPK, melengkapi formasi bersama Zulkarnain dan Adnan Pandu Praja.
Berdasarkan surat Keputusan Presiden yang dibacakan oleh sekretaris Kementerian Sekretariat Negara saat pelantikan di Istana Negara kemarin (20/2), presiden menetapkan Taufiequrachman Ruki sebagai ketua. Merangkap anggota KPK menggantikan Abraham Samad.
Lalu, Johan Budi SP yang sebelumnya menjabat deputi bidang pencegahan KPK, ditetapkan sebagai wakil ketua sekaligus anggota KPK menggantikan Bambang Widjojanto. Sedangkan Indriyanto Seno Adji, guru besar ilmu hukum pidana dari Universitas Krisna Dwipayana, diangkat sebagai wakil ketua merangkap anggota KPK menggantikan Busyro Muqoddas.
Kompak. Kesan itulah yang coba ditunjukkan Taufiequrachman Ruki usai dilantik Presiden Joko Widodo. Sebelum diwawancarai puluhan media, pria kelahiran Lebak, 18 Mei 1946 yang pernah menjabat ketua KPK periode 2003 – 2007 itu mengajak empat pimpinan KPK lainnya untuk berdiri di sampingnya.
Ruki juga tidak memonopoli tanya jawab. Dia meminta para pimpinan KPK lain untuk menjawab pertanyaan media sesuai dengan kompetensi masing-masing. Misalnya, saat ditanya komitmen pimpinan KPK yang baru dalam memberantas korupsi, Ruki meminta Zulkarnain yang menjawab. ’’Komitmen berantas korupsi, lanjut,’’ ujar Zul dengan nada tinggi.
Lalu, saat pertanyaan terkait ancaman kriminalisasi 21 penyidik KPK, Ruki mempersilahkan Adnan Pandu Pradja menjawab. ’’Soal itu, kita akan bicara bersama, saatnya koordinasi lebih efektif antara KPK dan Polri,’’ katanya.
Kemudian, ketika ditanya terkait langkah lanjutan atas putusan praperadilan terhadap Komjen Budi Gunawan, Ruki meminta Indriyanto yang menjawab. ’’Itu nanti kita kaji dulu dalam rapat pimpinan,’’ ucapnya.
Ruki juga mengatakan, kualitas kepakaran koleganya. Misalnya, Zulkarnain yang disebutnya jaksa senior dengan segudang pengalaman. Pandu sebagai advokat senior dan Indriyanto sebagai pakar hukum pidana. ’’Kalau beliau (menunjuk Johan Budi) pakar hubungan media,’’ katanya lantas tertawa.
Ruki menyatakan, dirinya juga tidak mendapat tugas khusus dari presiden saat ditunjuk sebagai ketua KPK. Menurut dia, dirinya hanya fokus menjalankan roda KPK dalam 10 bulan ke depan. ’’Sehingga, pergantian pimpinan nanti berjalan baik,’’ ucapnya.