Dengan diundurnya Kick Off ISL 2015 ini dapat berimbas kepada hal lain, seperti halnya masalah sponsor. Selain itu, biaya klub untuk membayar pemain bisa membengkak. ’’Sponsor belum bisa ngasih sepenuhnya, karena ada termin. Yang sangat berat kalau tambah dua bulan kontrak pemain. Bisa membengkak,’’ ucap Umuh.
Sementara Menpora Imam Nahrowi via pesan singkatnya kepada awak media menjelaskan bahwa Kemenpora dan BOPI Akan tetap pada khittahnya. ’’Ini kesempatan kita untuk menjelaskan kebenaran baik kepada pecinta sepak bola maupun FIFA,’’ jelas pria alsi Bangkalan itu.
Menurutnya, FIFA harus diberikan masukan yang benar, seimbang, dan objektif sehingga mereka paham betul apa yang terjadi. ’’Senin (23/2) kami akan kirim penjelasan lengkap, benar, objektif, jujur, dan bertanggung jawab kepada FIFA,” bebernya.
Lebih lanjut, Imam menjelaskan bahwa pihaknya ingin memastikan profesionalisme perusahaan yang mengelola klub. Untuk itu persyaratan yang sudah diajukan BOPI sebelumnya harus dijalankan. ’’Bagaimana klub bisa sehat jika PT pemilik klubnya tidak sehat?,’’ tegasnya.
Menpora ingin memastikan agar regulasi FIFA diterapkan. ’’Selanjutnya, kami juga ingin memastikan agar peraturan perundang-undangan di Indonesia juga ditegakkan. Itu semangatnya,’’ tandasnya. (cr4/nap/tam)