BANDUNG – Pasca terpilih sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bandung periode 2015-2019, Aan Johana sibuk menyusun kepengurusan baru. Aan pun ingin setiap individu menempati posisi yang pas sehingga akan menggelar tes psikologi.
Dalam mempersiapkan kepengurusan KONI Kota Bandung 2015-2019, Aan dibantu dua orang tim formatur yakni Erry Sudrajat (Pengcab Porserosi Kota Bandung) dan Cucu Muharam (Pengcab IPSI Kota Bandung). ”Tes psikologi akan kita lakukan ke setiap calon pengurus KONI Kota Bandung. Kita ingin menempatkan orang sesuai dengan kapabilitas mereka. Rencananya, tes psikologi kita gelar pada hari Rabu,” ujar Aan kepada wartawan, kemarin (16/2).
Saat ini, lanjutnya, pihaknya sudah menerima banyak usulan nama untuk mengisi posisi kepengurusan KONI Kota Bandung. Baik dari kepengurusan cabang olahraga, Pemkot Bandung maupun dari pihak diluar yang peduli akan keolahragaan Kota Bandung.
”Dalam hal ini, sah-sah saja setiap orang atau instansi mengajukan diri untuk menjadi pengurus KONI Kota Bandung. Kita tetap akomodatif, tapi tetap selektif juga. Tidak semua calon yang sudah masuk akan menjadi pengurus,” tegasnya.
Dari sisi komposisi kepengurusan, Aan pun mengaku akan mencari figur yang lebih tepat untuk mengisi setiap bidang di kepengurusan KONI Kota Bandung 2015-2019. Pasalnya, tugas yang akan diemban setiap pengurusa nanti akan lebih berat. Salah satunya mengembalikan supremasi olahraga Kota Bandung dengan meraih gelar juara umum pada Porda Jabar XIII/2018 di Kabupaten Bogor.
”Dari susunan kepengurusan sebelumnya, akan ada perubahan. Mungkin sekitar 40 persen diisi orang-orang baru yang kompeten. Tapi yang pasti, kami ingin pengurus yang loyal dan mau mengurus olahraga bukan mereka yang harus diurusi,” pungkasnya. (jur/asp)